TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Kelapa Gading-Velodrome siap digunakan saat Asian Games 2018.
Baca: Asian Games 2018, Kereta LRT Pesanan Jakpro Tiba dari Korsel
Sebanyak 8 set yang terdiri dari 16 kereta sudah tiba di ibu kota beberapa hari lalu. Berbeda dengan kereta LRT Palembang yang diproduksi oleh PT Inka (Persero), PT Jakarta Propertindo (Jakpro) memesan kereta LRT DKI dari perusahaan asal Korea Selatan (Korsel), Hyundai Rotem.
Uji coba pengoperasian dilakukan saat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan lapangan atau site visit sekaligus menjajal kereta dari Stasiun Kelapa Gading Boulevard menuju Stasiun Pulomas pada Minggu, 15 Juli 2018.
Pekerja beraktivitas di dalam gerbong light rail transit (LRT) rute Kelapa Gading-Velodrome saat akan diuji coba di Kelapa Gading, Jakarta, Kamis, 14 Juni 2018. Sandiaga Uno ikut menguji gerbong yang berangkat dari Stasiun Boulevard Selatan ke Stasiun Boulevard Utara tersebut. ANTARA/Galih Pradipta
1. Produksi tercepat
Jakpro memilih Hyundai Rotem sebagai perusahaan pemenang tender P103 pengadaanrolling stock LRT Jakarta. Lantaran dikejar waktu, kontraktor rolling stock diminta dapat memenuhi produksi selambat-lambatnya 15 bulan.
Dari berbagai negara yang diundang untuk turut berpartisipasi dalam tender, seperti Prancis, Spanyol, China, hanya Korsel yang sanggup memenuhi persyaratan tersebut. Hasilnya, Korsel mampu menyelesaikan pembuatan 16 kereta hanya dalam waktu 13 bulan.
Aktifitas bongkar muat kereta LRT (Light Rail Transit) di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta 13 April 2018. Sebanyak satu rangkaian atau dua gerbong kereta ringan/LRT tiba di Pelabuhan Car Terminal, Jakarta yang selanjutnya akan dipergunakan pada LRT jalur Kelapa Gading - Velodrome untuk dipergunakan dalam perhelatan Asian Games 2018 pada Agustus mendatang. TEMPO/Muhammad Denggan Fahrurrozie
2. Anggaran jutaan dolar AS
Anggaran untuk pengadaan rolling stock sebanyak 16 unit tersebut mencapai sekitar US$320 juta, sudah termasuk suku cadang, pemeliharaan, dan lain-lainnya. Artinya, satu kereta dibanderol US$20 juta atau sekitar Rp289 miliar.
Baca: Anies Baswedan Pecat Dirut Jakpro, Siapa Berikutnya ?
3. Modern minimalis
Interior atau bagian dalam rolling stock LRT Jakarta terkesan sangat modern, tapi minimalis. Cat putih yang melapisi dinding kereta terlihat senada dengan kursi yang terbuat dari bahan stainless steel. Model desain ini mengingatkan pada kereta-kereta di negara maju, seperti Jepang, Singapura, dan Eropa.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan Light Rail Transit (LRT) Kelapa Gading, Ahad, 15 Juli 2018. TEMPO/Kartika Anggraeni
4. 270 penumpang
Berbeda dengan Mass Rapid Transit (MRT) maupun KRL Commuterline, kereta LRT DKI hanya menyediakan 40 bangku untuk setiap gerbong. Sementara itu, rolling stock dapat menampung setidaknya 230 penumpang berdiri. Total daya tampung kereta saat kondisi penuh maksimal 270 penumpang.
5. Simbol Nusantara
Bentuk rolling stock kreta LRT DKI yang aerodinamis didominasi oleh warna merah dan putih yang melambangkan bendera Indonesia. Dengan corak sayap berlatar warna emas yang terinspirasi dari burung Garuda, kereta ini terlihat gagah dari luar.
BISNIS.COM