TEMPO.CO, Jakarta - Perhelatan Asian Games 2018 akan digelar pada 18 Agustus mendatang, namun pembangunan infrastruktur kereta ringan atau light rail transit (LRT) belum rampung.
Baca: Sambut Asian Games, Sertifikasi Kereta LRT Kelapa Gading Dikebut
PT Jakarta Propertindo atau Jakpro mengestimasi progres pembangunan fisik hingga saat ini baru mencapai 75 persen. Separuhnya difokuskan pada depo di Jalan Pegangsaan, Jakarta Utara.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihartono mengatakan pihaknya sudah menyiapkan rencana cadangan atau Plan B. Hal ini disiapkan guna mengantisipasi apabila LRT DKI tak selesai hingga tenggat waktu yang ditetapkan.
"Jadi gini, kalaupun LRT Jakpro bisa dioperasikan hanya sebatas bonus saja. Sementara ini, kami enggak masukkan LRT untuk Asian Games," kata Bambang usai menjajal kereta di Stasiun Kelapa Gading Boulevard, Minggu 15 Juli 2018.
Kepala BPTJ mengatakan dia sudah menyiapkan Plan B, yakni memaksimalkan angkutan bus rapid transit (BRT) yakni armada Transjakarta. BRT ini yang akan digunakan mengantar atlet dan official dari Kampung Atlet Kemayoran menuju arena balap sepeda Velodrome dan arena pacuan kuda Equestrian.
Baca: Beroperasi di Asian Games 2018, Ini 5 Fakta Kereta LRT DKI
PT Jakpro sebenarnya sudah menyiapkan stasiun LRT untuk menjangkau dua arena tersebut. Namun kondisi fisik di masing-masing stasiun belum selesai sepenuhnya.
Hampir seluruh bagian fisik masih berupa cor beton dan belum ditutup dengan cat maupun lantai keramik. Selain itu, para pekerja juga terlihat masih memasang rangka serta lembaran untuk menutup atap stasiun.
Fasilitas pengamanan berupa ramp tangga serta pagar pembatas titik penumpang dengan rel kereta pun belum terpasang.
Bambang menuturkan INASGOC bekerja sama dengan Transjakarta dan Kementerian Perhubungan menyediakan setidaknya 1.000 unit bus untuk antar-jemput atlet selama perlombaan berlangsung dari 18 Agustus-2 September.
"BPTJ juga menyiapkan 200 unit bus guna mengantisipasi perubahan pola pergerakan akibat kebijakan Ganjil-Genap," ungkapnya.
Selain menambal LRT yang belum rampung, Transjakarta juga diminta menyediakan 100 bus untuk tamu dan supporter dari luar negeri berupa bus wisata untuk mengajak mereka berkeliling destinasi liburan selama di Jakarta.
BISNIS.COM