TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menembak dua dari lima anggota komplotan begal lintas wilayah Jakarta Selatan-Depok, Jumat, 13 Juli 2018. Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar mengatakan komplotan begal tersebut terdiri dari lima orang, yakni Irfan Amien Fauzy, 20 tahun, Rizki Fahziar (22), Andri Susila (20), Juan Pelix (19) dan NF (16).
"Dari lima pelaku, terpaksa kami tembak dua orang karena mencoba kabur," kata Indra di Polres Jakarta Selatan, Selasa, 17 Juli 2018. "Yang ditembak Juan Pelix dan Irfan Amien Fauzy," ujar Indra.
Berdasarkan penyidikan polisi, komplotan begal tersebut biasa berkumpul di kawasan Taman Mangga Bolong atau Mablong, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. "Lokasi pembegalan terbanyak di Depok. Sudah tujuh kali mereka melakukan pembegalan di sana," ujar Indra.
Baca juga: Tawuran Pelajar Bogor, Bima Arya Evaluasi Satgas Dinas Pendidikan
Berdasarkan hasil pemeriksaan, ujar Indra, para begal Mablong sudah lebih dari 10 kali pembegalan. Kasus terakhir dilakukan di depan Montersorry School, Jalan Durian, Jakarta Selatan, Ahad dinihari, 6 Mei 2018.
Saat itu, para pelaku yang mengendarai tujuh unit motor memepet korbannya, DA (13), yang sedang mengendarai sepeda motor Honda Beat. Korban, kata Indra, diancam menggunakan senjata tajam jenis samurai, celurit, golok, dan pisau.
"Karena takut, korban langsung meninggalkan motornya. Dan langsung mereka rampas," ucap Indra.
Irfan, pelaku begal, mengatakan komplotan mereka biasa berkumpul di kawasan Mablong. Dia beralasan, membegal terpaksa dilakukan karena gajinya sebagai cleaning service terlampau kecil untuk biaya hidup sehari-hari.