TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menargetkan sky bridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, dapat beroperasi pada 15 Oktober 2018. "Prosesnya saat ini masih lelang," ujar Sandi di gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Juli 2018.
Baca: Pembukaan Jalan Jatibaru Raya, Sandiaga Uno: Tunggu Sky Bridge
Sandiaga mengatakan pembangunan fisik proyek sky bridge yang memakan anggaran sekitar Rp 50 miliar itu akan dimulai pada 3 Agustus 2018. Sky bridge nantinya menghubungkan Stasiun Tanah Abang dengan Pasar Tanah Abang Blok G sepanjang sekitar 350 meter.
Selama pembangunan berjalan, pedagang di Blok G akan direlokasi sementara. Salah satu lokasi yang telah disiapkan adalah lahan parkir di sekitar bangunan Blok G seluas 1.700 meter persegi milik PD Pembangunan Sarana Jaya.
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan sebelumnya mengatakan bahwa pembangungan sky bridge bisa segera dilaksanakan karena PD Pembangunan Sarana Jaya siap menalangi seluruh biaya.
Baca: Sandiaga Uno Janji Sky Bridge Jadi Lokasi PKL Jalan Jatibaru Raya
Sehingga, pembangunan sky bridge ini tidak perlu menunggu pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2018 selesai. Biaya yang dikeluarkan PD Pembangunan Sarana Jaya nantinya diganti melalui penyertaan modal daerah (PMD).
Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya sebelumnya sempat mengumumkan ada dugaan maladministrasi dalam pengubahan fungsi Jalan Jatibaru Raya menjadi lokasi jualan pedagang kaki lima (PKL). Ombudsman juga meminta agar jalan tersebut segera dibuka kembali.
Sebelumnya, Sandiaga mengatakan Jalan Jatibaru Raya akan tetap ditutup selama pembangunan sky bridge Tanah Abang. Namun dia berujar kebijakan terkait dengan Jalan Jatibaru kali ini bergantung pada desain sky bridge. Misalnya, kata dia, kontraktor menyatakan jalan dapat dilewati sembari dilakukan pembangunan. "Tapi prinsipnya keselamatan itu kunci, faktor utama. Jangan dipaksakan dibuka, terus nanti ada yang ketiban selagi dibangun," ucap Sandiaga Uno.