TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta para pengemudi ojek online tidak berdemo di hari pembukaan Asian Games pada 18 Agustus 2018.
"Janganlah, Asian Games ini harus kita jaga marwahnya," tutur Sandiaga di gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa, 17 Juli 2018.
Baca: Ojek Online Akan Demo di Asian Games, Siap jika Ditindas Aparat
Menurut Sandiaga, pesta olahraga itu seharusnya dijadikan momen untuk menunjukkan yang terbaik dari Indonesia. Ia pun meminta para pengemudi ojek online menyampaikan segala tuntutannya setelah Asian Games selesai.
Sebelumnya, Gerakan Aksi Roda Dua atau Garda, organisasi pengemudi ojek online, berencana menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada 18 Agustus mendatang. Anggota presidium Garda, Danny Stefanus, mengatakan dua venue Asian Games, Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, serta Stadion Gelora Jakabaring Sport City, Palembang, menjadi titik pusat demonstrasi.
"Kami memperkirakan sekitar 50 ribu pengemudi ojek online hadir dalam demo di GBK," ujar pria yang merupakan pengemudi mitra perusahaan transportasi online Grab itu.
Tuntutan mereka sama seperti aksi-aksi sebelumnya, yaitu meminta perusahaan aplikator mengembalikan tarif menjadi Rp 3.000 per kilometer (km). Para pengemudi ojek online juga meminta pemerintah segera membentuk payung hukum terkait dengan keberadaan mereka.
Baca: Ojek Online Berunjukrasa Saat Asian Games Dibuka, Tuntutannya?
Menurut Danny, mereka tidak berencana mencederai pembukaan Asian Games 2018 dengan melakukan aksi demo di waktu yang sama. Menurut dia, waktu itu dipilih lantaran dianggap strategis untuk menyampaikan aspirasi.
"Karena kami sudah lelah berteriak, kami sudah bingung mencari waktu kapan lagi agar tuntutan kami didengar," ujar Danny mengenai rencana aksi demonstrasi ribuan pengemudi ojek online tersebut.