TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) Kementerian Perhubungan Bambang Prihartono mengatakan perluasan dan penambahan waktu penerapan sistem ganjil genap dapat mencegah kemacetan di jalan arteri akibat penutupan gerbang tol saat perhelatan Asian Games 2018.
"Ganjil genap untuk mengantisipasi ada limpahan mobil di arteri akibat rekayasa lalu lintas. Sehingga mobil akan berkurang. Jadi aman," tutur Bambang di Lapangan Golf Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Juli 2018 soal rekayasa saat Asian Games digelar.
Baca : Jaga Waktu Rute Atlet Asian Games, Begini Presiden Harus Ikut Mengalah
Selain mengurangi kemacetan, Bambang mengatakan kalau BPTJ juga berencana mengajak pengguna mobil pribadi agar mulai beralih ke moda transportasi umum. Sebanyak 204 bus Transjakarta tambahan pun telah disiapkan untuk mengakomodasi masyarakat di daerah yang terdampak perluasan tersebut.
Bambang pun menyebut kalau pengguna bus Transjakarta meningkat semenjak perluasan ujicoba dua pekan lalu.
"Hasil evaluasi dua pekan, Transjakarta ada peningkatan pengguna 11,4 persen. Artinya orang mulai beralih. Mereka cenderung ke transportasi umum," ujar Bambang.
Simak juga : Viral Bendera Asian Games Tiang Bambu, Tamran Dihadiahi Jaket
Untuk menghindari penumpukan kendaraan di jalan arteri saat gelaran Asian Games bulan depan, Bambang mengutarakan pihaknya tengah membahas rencana membagi jalanan tol dalam kota atau Jakarta Inner Ring Road.
Nantinya, satu jalur akan dikhususkan untuk bus pengantar atlet Asian Games, sementara satu lainnya dapat digunakan oleh masyarakat.