Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penderita Gangguan Jiwa Terus Bertambah di Jakarta, Ini Sebabnya

Reporter

image-gnews
Penyadang gangguan jiwa di PSBL Harapan Sentosa, Jakarta Barat, 6 Januari 2016. Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta meluncurkan program klaster menjadi 3 bagian untuk penyandang gangguan jiwa psikotik ringan, sedang dan berat. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Penyadang gangguan jiwa di PSBL Harapan Sentosa, Jakarta Barat, 6 Januari 2016. Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta meluncurkan program klaster menjadi 3 bagian untuk penyandang gangguan jiwa psikotik ringan, sedang dan berat. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Puskesmas Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, berusaha menekan peningkatan jumlah orang dengan gangguan kejiwaan dengan cara deteksi dini. Cara ini menjadi penting karena banyak faktor bisa menjadi penyebab gangguan jiwa.

Baca:
Di Cilandak, Puluhan Ribu Orang Alami Gangguan Jiwa dan Terus Bertambah

“Ada yang karena penyakit, kekerasan dalam rumah tangga, ekonomi, sampai pelecehan seksual,” kata penanggung jawab program jiwa Puskesmas Cilandak, Rathia Ayuningtyas, Sabtu, 21 Juli 2018.

Rathia mengungkapkan pernah menemukan ada penderita gangguan jiwa karena merasa depresi terhadap penyakit ambeien atau wasir. Sehingga, kata Ratih, setiap mau buang air besar, orang itu selalu cemas dan berujung depresi.

Rathia pun menemui penderita gangguan jiwa yang disebabkan oleh kekerasan dalam rumah tangga. "Ada istri yang sering dipukuli hingga depresi," ujarnya.

Baca:
Begini E-Jiwa Lacak Penderita Gangguan Jiwa di Setiap Rumah

Selain itu, Rathia memperingatkan, usia remaja tidak luput dari masalah gangguan kejiwaan. Sebab, dia menemukan ada remaja yang depresi karena melihat orang tuanya selingkuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika menemukan problem gangguan kejiwaan seperti itu, menurut Rathia, korban perlu diperkuat rasa percaya dirinya. Petugas, kata dia, harus mengajaknya berdiskusi dan memahami akar persoalan yang dihadapi penderita gangguan jiwa.

Puskesmas Kecamatan Cilandak mencatat kenaikan 25 persen jumlah pasien gangguan jiwa selama 2016-2017. Pada 2016, tercatat jumlah pasien yang datang mencapai 23.188 orang dan meningkat pada 2017 menjadi 30.926 orang.

Baca juga:
Ini Penyebab 40 Pintu Tol Bakal Terdampak Asian Games 2018

Selain itu, jumlah pasien dengan kategori berat, seperti skizofrenia, mengalami peningkatan. Pada 2016, ada 187 orang, lalu meningkat menjadi 203 orang pada tahun lalu, dan pada Juli 2018 telah mencapai 227 orang.

Menurut Rathia, penderita gangguan jiwa ini seperti fenomena gunung es. "Jadi yang terlihat hanya sedikit di permukaan, padahal sebenarnya banyak sekali."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lizzo Meminta Pengadilan Juri untuk Tuntutan Pelecehan

2 hari lalu

Lizzo menunjukkan gaya rambut baru. Instagram.com/@lizzobeeating
Lizzo Meminta Pengadilan Juri untuk Tuntutan Pelecehan

Lizzo diketahui memberikan setidaknya 31 pembelaan yang membatalkan gugatan tersebut.


Pemeriksaan Saksi Kasus Body Checking Miss Universe, Polisi Segera Tetapkan Tersangka

2 hari lalu

Provincial Director Miss Universe Indonesia Jawa Barat Rizky Ananda saat menjalani pemeriksaan kasus dugaan pelecehan Miss Universe Indonesia di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. Penyidik Polda Metro Jaya kembali memeriksa sejumlah saksi kasus dugaan pelecehan seksual Miss Universe Indonesia. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pemeriksaan Saksi Kasus Body Checking Miss Universe, Polisi Segera Tetapkan Tersangka

Dalam pemeriksaan itu juga akan dilakukan konfrontasi terhadap pihak terlapor dugaan pedlecehan seksual finalis Miss Universe Indonesia.


Anak 12 Tahun di Depok Tewas usai Buah Zakar Diremas, Ini Penjelasan Guru Besar UI

3 hari lalu

Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K). ANTARA/Foto: Humas UI
Anak 12 Tahun di Depok Tewas usai Buah Zakar Diremas, Ini Penjelasan Guru Besar UI

Anak berinisial MDF tewas setelah menerima pelecehan seksual oleh seorang kakek. Buah zakar bocah 12 tahun asal Depok sebelumnya diremas pelaku


Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Miss Universe Indonesia, Rio Motret dan Saksi Lain Dipanggil Polisi

3 hari lalu

(ki-ka) Rio Wibowo atau Rio Motret, kuasa hukum Miss Universe Indonesia Mellisa Anggraini mendatangi Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan, Jumat, 29 September 2023. TEMPO/Desty Luthfiani
Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Miss Universe Indonesia, Rio Motret dan Saksi Lain Dipanggil Polisi

Penyidik Polda Metro Jaya kembali memeriksa sejumlah saksi untuk kasus dugaan pelecehan seksual Miss Universe Indonesia hari ini.


Bocah di Depok Meninggal Setelah Buah Zakar Diremas, Ini Pengakuan Terduga Pelaku

3 hari lalu

NN, 70 tahun, terduga pelaku pencabulan remas buah zakar seorang anak di Depok saat digelandang ke kantor polisi, Kamis 28 September 2023. Polisi dalami dugaan perbuatan itu dengan kematian si anak. TEMPO/Ricky Juliansyah
Bocah di Depok Meninggal Setelah Buah Zakar Diremas, Ini Pengakuan Terduga Pelaku

Polres Depok masih mendalami apakah ada kaitan kematian si anak dengan perbuatan si engkong meremas buah zakar.


Kronologi Anak di Depok Tewas Diduga Setelah Buah Zakar Diremas Menurut Polisi

3 hari lalu

Ilustrasi Orang Meninggal. shutterstock.com
Kronologi Anak di Depok Tewas Diduga Setelah Buah Zakar Diremas Menurut Polisi

Terduga pelaku pelecehan seksual remas buah zakar adalah engkong korban. Anak tak meninggal seketika. Simak kronologi berikut.


Pelecehan Seksual di Depok: Bocah Tewas Diduga Setelah Buah Zakarnya Diremas Kerabat

3 hari lalu

Jasad MFD, bocah 12 tahun yang diduga tewas akibat diremas buah zakarnya oleh kerabat, dibawa ke pemakaman di Kampung Sindangkarsa, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kamis, 28 September 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Pelecehan Seksual di Depok: Bocah Tewas Diduga Setelah Buah Zakarnya Diremas Kerabat

MDF, 12 tahun, diduga menjadi korban pelecehan seksual dengan cara diremas buah zakarnya oleh NN, 70 tahun, yang masih terhitung kerabat korban.


Pelaku Pembunuhan Wanita di Mal Central Park Diduga Menderita Gangguan Jiwa

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. shutterstock.com
Pelaku Pembunuhan Wanita di Mal Central Park Diduga Menderita Gangguan Jiwa

Keluarga pelaku pembunuhan di Central Park itu mengatakan perilaku sehari-hari pria 26 tahun itu juga tidak wajar.


Mahasiswi UI kembali jadi Korban Pelecehan, Terduga Pelaku Masih Anak-anak

5 hari lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Mahasiswi UI kembali jadi Korban Pelecehan, Terduga Pelaku Masih Anak-anak

Mahasiswi UI kembali menjadi korban pelecehan seksual dengan modus meremas payudara.


Polisi Mulai Penyelidikan Kasus Dugaan Kekerasan Seksual oleh Russell Brand

6 hari lalu

Aktor Russell Brand saat tiba di acara penayangan perdana film
Polisi Mulai Penyelidikan Kasus Dugaan Kekerasan Seksual oleh Russell Brand

Polisi menindaklanjuti laporan investigasi gabungan media Inggris yang mengklaim Russell Brand telah melakukan kekerasan seksual terhadap 5 perempuan.