TEMPO.CO, Jakarta -Di pekan kedua pelaksanaan uji coba perluasan kebijakan ganjil genap, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengklaim angka kemacetan turun 16 persen dan rata-rata kecepatan kendaraan juga naik 12,14 persen.
"Volume kendaraan di tol dalam dan luar kota turun sebesar 26 persen," ujar Kepala Subdit Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas PMJ Ajun Komisaris Besar Budiyanto saat dihubungi Tempo, Ahad, 22 Juli 2018 ihwal dampak perluasan ganjil genap.
Baca : Perluasan Ganjil Genap Diprotes, Sandiaga Sebut Memang Tidak Fair
Selain menurunkan angka kepadatan kendaraan, berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang dipaparkan Budiyanto, masyarakat yang menggunakan kendaraan umum mengalami kenaikan. Seperti pengguna royal trans naik 11,5 persen, PPD naik 1,4 persen, dan Transjakarta nauk 9,86 persen.
Seperti diketahui, mulai tanggal 2 Juli 2018 uji coba kebijakan ganjil genap mulai diperlebar ke beberapa wilayah di Jakarta, seperti di Jalan Rasuna Said, M.T. Harhono, D.I. Panjaitan, A. Yani, Benyamin Sueb, Gatot Subroto, dan Metro Pondok Indah.
Adapun waktu pelaksanaan uji coba akan dilakukan dari pukul 06.00 - 21.00 atau selama 15 jam. Untuk kendaraan berplat ganjil dapat melintas di jalur tersebut pada tanggal ganjil saja, begitu pula untuk kendaraan berplat genap. |
Simak juga : Penyebab Tahanan Hasil Operasi Buru Begal Disebar ke Banyak Polres
Dampak lain dari kebijakan ganjil-genap ini, kata Budiyanto, berhasil mengurangi gas emisi CO2 sebanyak 52 ribu ton per hari. Penurunan gas emisi dari kebijakan ganjil-genap merupakan salah satu target Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dalam menyambut Asian Games 2018.
Lebih lanjut, sebagian masyarakat juga mengaku merasakan manfaat dari kebijakan ganjil-genap tersebut.
Sudarno, pengendara ojek online yang biasa melewati Jalan D.I. Panjaitan, Jakarta Timur, mengaku kondisi jalanan lebih lancar dibanding sebelum kebijakan ganjil genap berlaku. "Alhamdulillah lebih lancar, di jam sibuk juga gak terlalu macet," ujar dia.