TEMPO.CO, Bekasi - Antrean panjang penumpang KRL terjadi di Stasiun Bekasi, Senin pagi, 23 juli 2018. Tiket elektronik maupun kartu e-money yang biasa digunakan tak berlaku hari ini karena ada pembaruan sistem.
Baca: Pembaruan Molor, KRL Umumkan Kembali ke Tiket Kertas Sementara
Walhasil, penumpang kembali harus mengantre tiket di loket untuk membeli tiket kertas seharga Rp 3 ribu.
"Tadi pagi antre panjang, mulai dari yang beli tiket sampai yang ingin masuk," kata seorang petugas parkir di Stasiun Bekasi, Ayong, Senin, 23 Juli 2018.
Menurut dia, antrean terjadi sejak pukul 05.20 WIB baik di pintu utara maupun selatan. Antrean semakin banyak kala memasuki pukul 06.00 WIB.
Seorang penumpang asal Bekasi Utara, Anisa, 27 tahun mengatakan, tiket kertas sangat tidak efektif karena memakan waktu lama. "Saya sudah tahu kalau hari ini diberlakukan tiket kertas," kata karyawan swasta di bilangan Jakarta Pusat ini.
Karena itu, Anisa yang biasa berangkat pukul 07.30 WIB memilih berangkat kerja 30 menit lebih awal. Prediksinya benar karena sudah ada antrean panjang di stasiun.
"Yang bikin malas itu antrenya, lama bikin capek," ujar Anisa, ibu satu orang anak ini.
Baca: Alasan Kartu Multi Trip KRL Seri 1001 Bakal Dinonaktifkan 21 Juli
Sejumlah penumpang lainnya bahkan mengumpat minta tiket digratiskan. Sebabnya, pelayanan menggunakan tiket kerta merupakan sebuah kemunduran. Para penumpang merasa dikorbankan.
"Saya tidak tahu ada penggantian tiket menjadi kertas," kata Johanes. "Kalau begini mendingan digratiskan saja sementara, daripada nyiksa."
Berdasarkan pengamatan Tempo, antrean panjang penumpang KRL di Stasiun Bekasi berangsur berkurang ketika memasuki pukul 08.00 WIB. Ada sebanyak tujuh loket yang melayani penumpang membeli tiket kertas, di sisi utara empat loket, sedangkan sisi selatan tiga loket.