TEMPO.CO, Jakarta – Puluhan warga melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota, menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak maju dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Masa tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta dan Serikat Becak Jakarta (Sebaja).
Baca juga: PKS Buka Peluang Anies Baswedan Jadi Calon Presiden
Koordinator Sebaja, Rasdulah tak melarang Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2019 karena merupakan hak. Namun, Rasdulah berujar kelompoknya akan kecewa jika Anies maju.
Sebab, kelompoknya, ujar Rasdulah, memilih Anies Baswedan pada Pilkada DKI 2017 lalu untuk memperjuangkan nasib becak satu periode.
"Kalau memang tetap maju berarti Pak Anies telah mengkhianati pilihan kita dong, kita kan memilih nomor 3," katanya di Balai Kota, Senin, 23 Juli 2018.
Anies Baswedan pernah menyatakan akan membuka kembali rute khusus becak. Alasannya, transportasi roda tiga itu dapat dijadikan sebagai transportasi lingkungan. Menurut Anies Baswedan, mengatur becak sebagai angkutan lingkungan merupakan dari community action planning. Dalam kampanye Pilkada DKI 2017, Anies memang berjanji mengakomodir becak.
Baca juga: Peluang Anies Baswedan di Pilpres 2019 Menurut 3 Lembaga Survei
Belakang, nama Anies Baswedan ramai diperbincangkan dalam kontestasi politik 2019. Partai oposisi memasukkannya dalam bursa. Partai Gerindra, terang-terangan menyebut Anies Baswedan dan beberapa tokoh lain sebagai calon pendamping Prabowo Subianto untuk melawan calon petahana, Jokowi.
Sebagai langkah antisipasi mencegah Anies maju di Pilpres 2019, Sebaja telah menggalang petisi di Change.org. Petisi dibuat pada 12 Juli 2018. Rasdulah sendiri mengklaim jumlah anggota Sebaja di dua wilayah, Jakarta Utara dan Jakarta Barat mencapai 2900 orang.
Sedangkan, Koordinator JRMK, Eny Rohayati berujar, tuntunan agar Anies tetap di Jakarta didasari karena belum tuntasnya kontrak politik. Kontrak politik itu adalah janji penataan 16 kampung yang termasuk dalam program Community Action Plan (CAP).
"Kami memang mengharap Pak Anies lima tahun di Jakarta, menyelesaikan CAP itu," kata Eny.
Simak juga: PKS Berharap Gerindra Usung Anies Baswedan Jadi Calon Presiden
Sebelumnya, Anies Baswedan tidak berkomentar banyak mengenai petisi yang dibuat oleh Serikat Becak Jakarta agar dirinya menolak tawaran maju di Pemilihan Presiden 2019. Anies Baswedan justru mengarahkan agar segala pertanyaan tentang wacana itu, ditujukan kepada sumbernya.
"Yang menyebut nama saya bukan saya. Jadi tolong semua itu arahkan pada mereka yang menyebut nama saya," kata Anies Baswedan di Taman Sambas, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Juli 2018.