TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Anies Baswedan menerima perwakilan Serikat Becak Jakarta (Sebaja) dan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) yang berunjuk rasa di Balai Kota, Senin, 23 Juli 2018. Pengunjuk rasa menuntut Anies tidak maju dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.
Baca:
Anies: Jika Ada yang Minta Maju Pilpres 2019, Saya Akan Pikirkan
Anies berjanji memenuhi tuntutan JRMK dan Sebaja untuk menuntaskan janji politiknya sebagai gubernur DKI. "Semua yang jadi kontrak akan saya selesaikan," kata Anies kepada perwakilan pengunjuk rasa.
Ihwal wacana maju dalam Pilpres 2019, Anies menyatakan tidak mau berspekulasi. Saat ini dia hanya akan menjalankan tugas sebagai Gubernur DKI. "Saya enggak mau menduga-duga apapun, karena memang bukan bagian saya menduga-duga, bagian saya mengurus Jakarta," kata Anies.
Baca: Ini Kata Anies Baswedan Soal Rencana Diusung PKS di Pilpres 2019
Koordinator JRMK Eny Rohayati mengatakan Anies harus menuntaskan tugas sebagai gubernur karena terikat kontrak politik untuk menata 16 kampung dalam program Community Action Plan (CAP). "Kami memang mengharap Pak Anies lima tahun di Jakarta, menyelesaikan CAP itu," kata Eny.
Menurut Eny, konsultan sudah masuk ke beberapa kampung yang akan ditata. Penghuni kampung berharap penataan ini dapat dituntaskan. Karena itu ketika nama Anies Baswedan disebut-sebut bakal maju dalam Pilpres 2019, mereka menjadi khawatir. "Kalau memang tetap maju berarti Pak Anies telah mengkhianati kami," katanya.