TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengatur tempat menurunkan dan menjemput para warga Jakarta yang menjadi penumpang ojek online.
Anies Baswedan berujar, pengemudi ojek online disiapkan tempat khusus untuk menurunkan dan menjemput penumpang, sehingga tidak memakan badan maupun bahu jalan.
Baca : Begini Anies Jawab Keluhan Warga Jakarta Soal PBB Naik 100 Persen
"Kami akan memanggil pengelola ojek online untuk membicarakan secara khusus tentang pengaturan parkir bagi ojek-ojek yang melakukan penjemputan," kata Anies di Balai Kota, Senin, 23 Juli 2018.
Anies mengatakan, pembicaraan dengan pengelola ojek online nantinya untuk membahas titik mana saja yang bisa dan tidak bisa dilakukan penurunan atau penjemputan penumpang. Menurut data dari Dinas Perhubungan, ujar Anies, sekitar 90 titik saat ini dijadikan sebagai tempat jemput oleh Grab dan 6 oleh Go-Jek.
Anies menjelaskan, tempat khusus itu bukan berarti menjadi pangkalan ojek online. Hanya digunakan ketika transit dengan penumpang.
Sebagai langkah awal, Anies akan melakukan uji coba di kantor-kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Termasuk, di pasar-pasar milik PD Pasar Jaya dan rumah sakit Pemprov DKI.
"Sebagai contoh supaya gedung-gedung lain di Jakarta menyiapkan. Karena yang menggunakan (angkutan online) itu adalah karyawan yang bekerja di kantornya," ujar Anies.
Simak : Anies Akan Robohkan JPO Thamrin untuk Ulangi Asian Games 1962
Anies mengatakan, Dinas Perhubungan berencana akan memanggil pengelola ojek online pada hari Rabu mendatang. Setelah berkoordinasi dengan pengelola ojek online, Anies berujar bahwa uji coba bisa langsung dieksekusi.
Sebelumnya, Anies Baswedan meminta kepada para pengemudi ojek online yang sering ngetem atau mangkal di kawasan Sudirman-Thamrin dan kawasan perkantoran lainnya untuk menghilangkan kebiasaan buruk dalam menjaring warga Jakarta tersebut. Sebab tindakan para pengemudi ojek online menunggu penumpang tersebut membuat jalur protokol kerap macet.