TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membalas tudingan netizen yang mengkritik perobohan JPO Bundaran HI diganti Pelican Crossing. Warga Jakarta menganggap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih mementingkan patung dibanding keselamatan warga dalam menyeberang.
Baca: Dua Pelican Crossing Dibangun di Bundaran HI, Anggarannya?
Kritik itu datang setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana merobohkan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Bundaran HI dan Thamrin serta menggantinya dengan pelican crossing atau tombol penyeberangan.
"Kami mau memanusiakan disabilitas. Kalau naik JPO gimana? Kita kan enggak setara," ujar Sandiaga di Hotel DoubleTree, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Juli 2018.
Sebelumnya, Anies mengatakan jembatan depan Hotel Pullman tersebut mengganggu pemandangan Patung Selamat Datang dari arah Thamrin ke Sudirman. Padahal, patung itu adalah ikon Jakarta saat Asian Games 1962 lalu.
Alasan lainnya, Anies mengatakan masyarakat tidak membutuhkan JPO itu. Sebab, mereka akan menyeberang menggunakan underpass yang terhubung dengan MRT. Namun, underpass itu baru akan rampung pada 2019 mendatang.
Baca: Anies Pasang Pelican Crossing Gantikan JPO Bundaran HI, Apa Itu?
Untuk memfasilitasi warga Jakarta yang ingin menyeberang, Anies mengatakan pihaknya akan menyediakan pelican crossing, yakni zebra cross yang memiliki lampu penyeberangan.
Namun, rencana itu dipertanyakan karena berpotensi membuat jalan bertambah macet dan lebih berisiko tertabrak kendaraan dibanding JPO.
Sandiaga Uno mengatakan pembuatan pelican crossing murni untuk memprioritaskan pejalan kaki yang menyeberang. Bahkan, Sandiaga yakin Koalisi Pejalan Kaki akan setuju dengan rencananya tersebut. "Kalau mengikuti setiap netizen, saya sih enggak akan pernah bisa, harus ambil keberpihakan, yaitu Asian Games," ujar dia.