TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Tangerang Prihartati mengungkapkan bahwa mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menyibukkan diri dengan mengaji dan Salat Duha. Tak ada perlakuan ataupun perizinan istimewa yang diberikannya kepada bekas penguasa Banten selama 2005-2014 itu
Baca:
Ada Sidak di Lapas, Ratu Atut Masuk Kamar Mandi
“Sama saja dengan napi lainnya, harus taat aturan dan tidak ada fasilitas di dalam kamar," kata Prihartati pada Selasa 24 Juli 2018 lalu.
Saat itu Prihartati mengungkap hasil inspeksi mendadak tim dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM, di lingkungan penjara yang dipimpinnya itu. Sidak menyusul operasi tangkap tangan penyidik KPK yang menemukan bukti suap kalapas di Lapas Sukamiskin, Bandung, Minggu 22 Juli 2018.
Di Lapas Tangerang, tim bisa mendapati Ratu Atut Chosiyah di selnya. Ini berbeda dengan temuan KPK saat sidak di sel yang dihuni adik Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, di Lapas Sukamiskin.
Baca:
Di Lapas Sukamiskin, Adik Ratu Atut Dilayani 2 Ajudan Pribadi?
Prihartati menambahkan, Ratu Atut juga taat menerima tamu hanya pada Selasa, Kamis dan Sabtu. Tapi dia menghitung tak banyak kunjungan oleh keluarga. Menurut istilah Prihartati, “Justru banyak rakyatnya masih berdatangan.”
Perihal kunjungan ini mirip yang dilakoni Wawan. Seorang pengusaha asal Serang mengungkapkan bahwa banyak pengusaha kerap tetap sowan dan minta arahan Wawan untuk mendapatkan proyek di tanah Banten. “Termasuk saya juga mencoba itu,” katanya.
Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP) Banten, Uday Suhada, membenarkan bahwa peran Wawan masih kuat di Banten sekalipun berada dalam penjara. Wawan yang juga suami dari Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany ini disebutnya menerima banyak kunjungan khusus dari para pejabat pemda, juga anggota dewan.
Baca:
Adik Ratu Atut Disebut Kuasai Proyek di Banten dari Penjara
"Untuk membuktikannya silahkan KPK buka rekaman CCTV Sukamiskin akan ketahuan siapa saja yang rajin sowan dengan Wawan," katanya Rabu 25 Juli 2018.
KOREKSI: Artikel ini telah diubah pada Kamis 26 Juli 2018, Pukul 10.20 WIB, untuk meralat keterangan Bupati menjadi Gubernur Banten pada alinea pertama. Terima kasih.