TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turun tangan membantu Pemprov DKI yang kewalahan mengusir bau Kali Item dan Kali Sentiong.
Baca: Sandiaga Uno Minta Nama Kali Item Tak Dipakai untuk Kali Sentiong
Direktur Sungai dan Pantai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jarot Widyoko mengatakan telah menambah debit air di Kali Sentiong, yang semula disebut Kali Item di samping Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, itu.
Jarot menjelaskan agar aliran Kali Sentiong lancar diperlukan tambahan aliran air. Sejak sebulan lalu Kementerian mengalirkan air mencapai lima meter kubik per detik ke Kali Sentiong.
Tambahan aliran air itu berasal dari Bendungan Katulampa, Bogor. “Sekarang debitnya (tambahan aliran air) menurun jadi dua meter kubik per detik,” tuturnya, Rabu 26 Juli 2018.
Kali Sentiong, yang awalnya disebut Kali Item ini menjadi sorotan menjelang Asian Games 2018 pada 18 Agustus-2 September 2018. Sebab, kali yang berada di samping Wisma Atlet itu mengeluarkan bau busuk.
Baca: Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item
Pemerintah DKI kemudian memasang jaring hitam sepanjang 700 meter dan lebar 20 meter untuk menutupi Kali Sentiong. Tujuannya, menambah aspek estetika di kali itu. Untuk mengurangi bau busuk kali itu, pemerintah mengatasinya menggunakan nano bubble dan tiga aerator.
Untuk mengurangi bau di sekitar Wisma Atlet Kemayoran, kata Djarot, Kementerian PUPR juga mengerahkan tiga mobil pompa untuk menyedot air di Kali Item. Air yang disedot itu kemudian dibuang ke Kali Sunter. Adapun Kali Item terletak tidak jauh dari Wisma Atlet Kemayoran.
Setiap mobil pompa, kata Djarot, bisa menyedot air Kali Item dengan kapasitas 80 liter per detik. Kali Item juga tercemar polutan dan menguarkan bau tidak sedap. Limbah dari pembuat tahu dan tempe di RW 03, Sunter Jaya, Jakarta Utara, sebagian juga mengalir ke Kali Item.