TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga Jakarta berduyun ke Plaza Teater, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu malam 27 Juli 2017, menjadi saksi memantau gerhana bulan Juli 2018 sebagai gerhana bulan total. Mereka datang dari kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Dari pantauan Tempo, ratusan warga telah memadati kawasan Taman Ismail Marzuki sejak pukul 23.30 WIB demi menyaksikan gerhana bulan Juli 2018 yang termasuk fenomenal. Untuk melihat gerhana bulan total, pengunjung harus mendaftar, kemudian mengantri menunggu giliran melihat lewat teropong.
Baca : Begini Stasiun Geofisika Mataram Amati Gerhana Bulan Juli 2018
Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjukan dan Publikasi, Unit Pengelola PKJ TIM Eko Wahyu Wibowo mengatakan hingga pukul 11.30 sudah ada sekitar 500 orang yang datang. Dia mengatakan pengelola menyediakan 11 teropong untuk warga melihat gerhana bulan total.
"Kami bekerjasama dengan himpunan astronomi untuk membimbing masyarakat menggunakan teropong," kata dia.
Adapun gerhana bulan total malam ini terjadi mulai pukul 01.00.Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, gerhana bulan total dini hari nanti akan menjadi gerhana terlama pada abad ini.
Sebabnya, jarak bulan sedang berada di titik terjauh dengan bumi. Selain itu, lintasan gerhana lebih dekat dengan garis tengah lingkaran bumi. "Karena itulah kegelapan bayangan bumi akan jadi lebih lama," ujar Thomas.
Selain gerhana bulan, juga ada fenomena alam lainnya, yakni hujan meteor Aquarid yang berasal dari rasi bintang Aquarius. "Di atas bulan yang sedang gerhana akan ada pancaran hujan meteor. Jumlahnya 20 meteor per jam," ujar Thomas lagi.
Simak juga :
Gerhana bulan total terlama pada 28 Juli 2018 termasuk peristiwa spesial karena menjadi gerhana terlama dengan waktu 103 menit. Fenomena itu secara utuh dan sebagian bisa disaksikan dari seluruh penjuru Indonesia.
Gerhana bulan Juli 2018 sebagai gerhaba bulan total terlama ini termasuk fenomena langit langka. Gerhana berikutnya baru akan terulang lagi pada 2123 selama 106 menit tapi tidak bisa disaksikan di bumi Indonesia.