TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas warga Jakarta yang nonton bareng gerhana bulan total di Plaza Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, belum tahu ada lomba motret dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
"Oh saya enggak tahu kalau ada lomba itu," kata salah satu pengunjung TIM Fitri Juliana, 24 tahun, di TIM, Jakarta, Sabtu, 28 Juli 2018 dini hari saat pengamatan gerhana bulan total tersebut.
Baca : Terlama, Ratusan Warga Jakarta Jadi Saksi Gerhana Bulan Juli 2018
Sebelumnya, Sandiaga Uno menjanjikan hadiah kepada warga Jakarta yang berhasil membuat foto terbagus gerhana bulan total Sabtu dinihari saat ini.
“Silakan masyarakat berlomba-lomba mengabadikannya dan dikirim ke Jakarta Smart City,” kata Sandiaga di Lapangan Monas, Jakarta Pusat pada Jumat, 27 Juli 2018.
Foto klase saat fase terjadinya fenomena gerhana bulan. TEMPO/Eka Novianto
Sandiaga mengatakan belum tahu hadiah apa yang nanti diberikan kepada pemenang. Dia bilang sedang memikirkan hadiah yang akan diberikan. "Hadiahnya lagi dipikirkan, kalau sama saya langsung saya kasih hadiah," katanya sambil tertawa.
Fitri datang dari kediamannya di Jakarta Pusat ke TIM khusus untuk memotret gerhana bulan. Dia membawa satu set kamera dengan lensa jauh dan tripod. Mengetahui ada lomba tersebut, Fitri jadi tertarik untuk ikut lomba. "Ya mungkin nanti akan coba kirim," kata dia.
Simak juga : Perombakan Pejabat DKI, Komisi ASN Menyatakan Anies Baswedan Bersalah
Lain halnya dengan Suci Widya Putri, 28 tahun juga tidak mengetahui ada lomba tersebut. Dia mengaku menyesal karena tidak menyiapkan alat untuk memotret bulan. "Kalau tahu ada lomba bisa saya siapkan," kata perempuan asal Padang ini.
Gerhana bulan total Sabtu, 28 Juli 2018 dinihari menjadi fenomena alam yang sangat langka. Fase gerhana yang dimulai pukul 01.24 dan berakhir pada 05.19 WIB menjadi gerhana terlama di abad 21.