TEMPO.CO, Jakarta -Sebagian pengunjung dari ratusan warga Jakarta di Taman Ismali Marzuki (TIM) menikmati gerhana bulan Juli 2018 yang termasuk total yang terjadi Sabtu dini hari ini sembari tiduran.
Mereka memanfaatkan Plaza Teater Jakarta TIM yang luas untuk rebahan sambil memandang bulan yang perlahan tertutup.
Baca : Terlama, Ratusan Warga Jakarta Jadi Saksi Gerhana Bulan Juli 2018
"Memang paling enak sambil tiduran begini, daripada harus dongak," kata salah satu pengunjung Chanisa Putri Tertia (17 tahun), di Plaza Teater Jakarta TIM, Sabtu, 28 Juli 2018.
Chanisa datang bersama kawannya Farah Falistia (17) dari Sunter, Jakarta Utara. Baik Chanisa maupun Farah sepakat cara paling enak menikmati peristiwa langka ini adalah sambil tiduran. "Iya nyaman kok sambil tiduran," kata Farah.
Menurut pantauan Tempo, Sabtu, 28 Juli 2018, pukul 02.00 WIB, ada belasan orang lainnya yang juga menikmati gerhana bulan sambil rebahan. Mata mereka memandang ke langit.
Warga melihat gerhana bulan menggunakan teropong di TIM, Jakarta Pusat, 31 Januari 2018. TEMPO/Maria Fransisca Lahur
Sebagian dari mereka nampak sebagai sejoli yang asyik masyuk memandangi fenomena angkasa tersebut. Sementara sebagian lainnya malah tampak memejamkan matanya tertidur.
Simak : Gerhana Bulan Juli 2018, Awas Hoax Ini Selalu Muncul
Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjukan dan Publikasi, Unit Pengelola PKJ TIM Eko Wahyu Wibowo mengatakan sebenarnya pihaknya menyiapkan 11 teleskop supaya pengunjung dapat menyaksikan gerhana bulan.
Pengunjung yang ingin memakai teleskop itu cukup mendaftar lalu mengantri. Petugas, kata dia, akan membimbing pengunjung yang menggunakan teleskop. "Kami bekerjasama dengan himpunan astronomi untuk mengajari pengunjung memakai teropong," kata dia.
Gerhana bulan total malam ini diperkirakan akan terjadi pukul 01.00. Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, gerhana bulan total dini hari ini akan menjadi gerhana terlama pada abad ini.
Musababnya, jarak bulan sedang berada di titik terjauh dengan bumi. Selain itu, lintasan gerhana lebih dekat dengan garis tengah lingkaran bumi. "Karena itulah kegelapan bayangan bumi akan jadi lebih lama," ujar Thomas.
Selain gerhana bulan, juga ada fenomena alam lainnya, yakni hujan meteor Aquarid yang berasal dari rasi bintang Aquarius. "Di atas bulan yang sedang gerhana akan ada pancaran hujan meteor. Jumlahnya 20 meteor per jam," ujar Thomas.
Gerhana bulan total terlama termasuk peristiwa spesial karena menjadi gerhana terlama dengan waktu 103 menit. Fenomena itu secara utuh dan sebagian bisa disaksikan dari seluruh penjuru Indonesia.
Gerhana bulan Juli 2018 yang merupakan terlama ini termasuk fenomena langit langka. Gerhana berikutnya baru akan terulang lagi mulai 2123 selama 106 menit tapi tidak bisa disaksikan di Indonesia.