TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan terhadap pengusaha Herdi Sibolga di Penjagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, diduga terkait persaingan bisnis solar. Dari hasil pemeriksaan diketahui, sebelum pembunuhan, Herdi sempat mendapat ancaman dari pesaing bisnisnya yang berinisial AX.
Baca: Turun dari Mobil, Herdi Ditembak Mati Pria Berambut Cepak
"Herdi sempat diperingati oleh AX untuk menghentikan bisnisnya, tapi tidak terima," kata Kepala Unit Kejahatan dan Kekerasan Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Jerry Siagian di Polda Metro Jaya, Sabtu, 28 Juli 2018.
Jerry mengatakan, Herdi sebenarya memiliki bisnis di bidang perkapalan. Namun sejak setahun terakhir lelaki 45 tahun itu mulai terjun di bidang penjualan solar. Usahanya berkembang dan mengusik AX yang lebih dulu menjalankan bisnis ini.
Belakangan AX meminta bantuan pembunuh bayaran untuk menghabisi Herdi. Untuk tugas itu AX menjanjikan imbalan Rp 400 juta.
Baca: Polisi Duga Penembakan di Pejagalan Bukan Perampokan
Herdi ditembak sesaat setelah turun dari mobil menuju rumahnya di Jalan Jelembar Fajar, Gang Code, nomor 7D RT 002/RW 07, pekan lalu. Pelaku berinisial AS langsung meletuskan tembakan ke arah korban, yang mengenai leher dan dadanya. "Korban tewas seketika di lokasi,” kata Jerry.
Polisi menangkap empat pembunuh bayaran yang diperintah AX. Mereka adalah AS, 41 tahun, JS (36), PWT (32) dan SM (41). "Keempatnya mempunyai peran masing-masing. Eksekutornya AS yang menembak dari atas motor yang dikemudikan JS."
Jerry mengatakan, masih memburu AX yang dinilai sebagai otak dari penembakan ini. Selain itu diketahui, AX adalah tersangka pemilik senjata api jenis FN. Senjata inilah yang dipinjamkan kepada AS untuk menembak mati Herdi. "Senjatanya masih diuji balistik sekarang,” kata Jerry.