TEMPO.CO, Bogor – Rencana pembangunan jalan tambang di wilayah utara Kabupaten Bogor belum terealisasi, jalan rusak selalu dijumpai di tiga kecamatan. Jalan rusak akibat truk tambang itu terdapat di Kecamatan Rumpin, Parung Panjang dan Gunung Sindur.
Baca: Jalan Tambang Bogor Rusak, Nurhayanti Segera Terbitkan Perbup
Sekretaris Kecamatan Rumpin, Kurnia Indra mengatakan, akibat tidak ada jalur tambang, jalan di kecamatan itu tak pernah mulus. Padahal setiap tahun, anggaran selalu dikucurkan guna perbaikan jalan yang kerap dilalui truk tambang itu.
“Setiap tahun kita selalu menganggarkan perbaikan jalan terdampak truk tambang melalui musrenbang dan menjadi prioritas,” kata Kurnia kepada Tempo, Senin 30 Juli 2018.
Kurnia mengatakan, ada delapan jalan terdampak truk tambang yakni jalan Janala-Cicangkal, Cicangkal-Maloko, Tegal Gede-Cilokom, Janala-Lebakwangi, Janala-Cipinang, Cicangkal-Legok, Cicangkal-Lapan, dan Cicangkal-Gunung Sindur.
“Tahun ini ada tiga yang direncanakan akan dilakukan perbaikan dengan betonisasi, dengan anggaran kurang lebih Rp13,5 miliar,” kata Kurnia.
Baca: Jalan Tambang Tak Dibangun, Warga Bogor Geruduk Kantor Bupati
Adapun jalan yang akan dilakukan perbaikan adalah jalan Janala-Cicangkal dan Cicangkal-Maloko, sepanjang 4km serta jalan Tegal Gede-Cilokom sepanjang 1 km.
Staf Perekonomian dan Pembangunan Kecamatan Rumpin, Nurul Ahyar mengatakan, terkait rencana jalur tambang, pihaknya sudah melakukan pengecekan dan rencananya akan ada tiga alternatif guna dijadikan jalur tambang.
“Sudah kita cek jalur khusus tambang yakni jalan pinggir kali Cisadane, Ciciangkal-Maloko, dan Janala-Lebak Wangi,” kata Nurul.
“Bahkan pemerintah provinsi berencana ada armada khusus, seperti kereta,” kata Nurul yang mengatakan jika pembahasan jalan tambang tersebut telah dilakukan kurang lebih 3 tahun lalu.