TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pihaknya akan mengajak swasta membangun ratusan shelter buat ojek online atau angkutan daring lain.
"Kami (Pemprov DKI Jakarta) sedang menyiapkan inisiatif di lingkungan pemerintahan, bersama pihak swasta, diantaranya para pemilik gedung untuk membangun 400 sampai 500 shelter ojek online," kata Sandiaga Uno selepas memberi sambutan di Smesco Exhibition Hall, Jakarta Selatan, Selasa, 31 Agustus 2018.
Baca : Ojek Online Bantah Pernyataan Anies Soal Penyebab Macet
Sandiaga menjelaskan halte khusus pengambilan dan penurunan penumpang dibutuhkan, karena selama ini transportasi online masih menjadi salah satu penyebab kemacetan lalu lintas.
“Adanya shelter ini untuk (mendidik) transportasi online, sehingga lebih tertib mengambil dan menurunkan penumpang. Kita ingin pastikan transportasi online sebagai suatu solusi tidak menghasilkan masalah baru, diantaranya kesemrawutan di lalu lintas," terang Sandiaga.
Dalam kesempatan itu, ia mengakui kinerja lalu lintas menurun karena penyedia transportasi daring masih berkumpul di sembarang tempat.
Peran pihak nonpemerintah, menurut Sandiaga, cukup penting dalam mewujudkan rencana pembangunan halte transportasi online.
"Kunci kesuksesan (juga ada di pihak) nonpemerintah, misalnya para pemilik usaha, pemilik gedung, perorangan, kemudian mereka juga harus membantu langkah Pemprov DKI menata transportasi online," jelas Sandiaga.
Simak :
Pelican Crossing Dikritik, Anies: Ujungnya JPO Bakal Dicopot Juga
Di Balai Kota Pemprov DKI Jakarta, halte (shelter) khusus transportasi online sudah mulai beroperasi sejak Senin, sebagaimana diinstruksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Jumat pekan lalu, 27 Juli 2018.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah, pekan lalu mengatakan, "shelter" untuk transportasi ojek online dan lainnya rencananya akan dibangun di lingkungan pemerintahan terlebih dahulu.
ANTARA