TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ikut turun ke Kali Sentiong, Kemayoran, Jakarta Pusat. Mereka membantu masalah bau dari kali yang karena warnanya juga disebut Kali Item itu.
Baca:
DKI Tambah Lagi Jaring Penutup Kali Item
Bau Kali Sentiong atau Kali Item menjadi buah bibir dengan semakin dekatnya tenggat penyelenggaraan Asian Games 2018, 18 Agustus-2 September. Terlebih setelah Pemerintahan Gubernur Jakarta Anies Baswedan memutuskan memasang jaring penutup di atas kali yang mengalir di sekitar Wisma Atlet Kemayoran.
LIPI dan alumni ITB menyumbang pemasangan dua unit alat plasma nano buble di Kali Item, Selasa 31 Juli 2018. Rencananya mereka akan menambah delapan unit lagi sehingga total akan terpasang 10 dari perkiraan kebutuhan 20 unit untuk sepanjang 700 meter bagian kali yang kini ditutup kain waring hitam itu.
Baca:
Alumni UGM Lakukan Ini untuk Hilangkan Bau Kali Item
Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI, Anto Tri Sugiarto, menerangkan plasma nano bubble berfungsi memecah senyawa organik asal bau tidak sedap dari Kali Item. Alat juga akan menyuplai oksigen bagi bakteri pengurai limbah yang telah disebar di kali yang sama.
“Teman-teman yang sudah menebar bakteri di sini kan membutuhkan oksigen. Kalau tidak ada (oksigen) bakteri pengurai tidak bisa bekerja,” kata Anto sambil menambahkan alat karenanya tak hanya menghilangkan bau, tapi juga mengembalikan kualitas Kali Item dan Sentiong.
Baca:
Kata Warga Soal Cara Sederhana Jokowi-Ahok Bikin Resik Kali Item
Anto menuturkan dalam pemasangan alat ini LIPI berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air serta UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Provinsi DKI Jakarta. Dia berharap ada peran dari pemerintah DKI untuk menambah pemasangan alat yang sama.
Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta telah menggunakan sejumlah cara termasuk kain waring hitam untuk penutup untuk mengatasi bau dari Kali Item. Pemerintah pusat lewat Kementerian PUPR juga akhirnya membantu. Pun dengan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).