TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Bundaran Hotel Indonesia (HI) dibongkar bukan karena jembatan itu jelek. Alasan utama pembongaran adalah posisi jembatan itu dinilai menghalangi Monumen Selamat Datang.
Baca: Berkunjung ke Kota Tua, Sandiaga Uno Sedih Dicuekin PKL
“JPO not ugly, tapi menghalangi saja itu. Dan our governor, kan you know, dia sangat melihat estetika. Pak Anies bilang it's a good time buat kita removed JPO-nya, keputusannya sudah diambil," ujar Sandiaga di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa, 31 Juli 2018.
Gubernur Anies Baswedan menilai keberadaan Monumen Selamat Datang harus ditonjolkan saat Asian Games 2018. Apalagi mononen ini pernah menjadi ikon Jakarta pada perhelatan serupa tahun 1962. Dengan alasan itu Anies memutuskan untuk membongkar JPO Bundaran HI karena dianggap menghalangi pemandangan ke arah Patung Selamat Datang itu.
Alasan lainnya, Anies menganggap warga Jakarta tidak membutuhkan JPO itu lagi karena mereka akan menyeberang menggunakan underpass yang terhubung dengan MRT. Hanya saja underpass itu baru rampung pada 2019.
Sebagai ganti JPO, Pemprov DKI membangun pelican crossing alias zebra cross dengan tombol lampu lalu lintas. Masyarakat dapat menyeberang di tanda garis hitam putih di lokasi bekas JPO.
Baca: Pelican Crossing Dikritik Netizen, Ini Jawaban Sandiaga
Menurut Sandiaga Uno, pembongkaran JPO dan pembangunan pelican crossing dilakukan secara cepat. Itu membuktikan bahwa pengambilan keputusan oleh Pemerintah Provinsi DKI bisa dilakukan tanpa birokrasi yang berbelit-belit. "Kan biasanya pemerintah demokratis, ambil keputusannya lama. Itu ambil keputusannya on the spot,” ujarnya. "Pelican crossing diharapkan dapat memperindah Kota Jakarta.”