TEMPO.CO, Jakarta - Program One Karcis One Trip (OK-Otrip) merupakan salah satu janji kampanye pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi) pada kampanye Pilkada DKI 2017.
Baca juga: Giliran Jalur Sepeda Dikritik, Sandiaga: Laporkan Saja Terus
Untuk merealisasikan janji tersebut, sejak Senin lalu, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melibatkan Koperasi Angkatan Udara (Puskopau) Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, dalam program transportasi murah OK-Otrip itu.
"Operator Puskopau beroperasi untuk rute Cawang UKI-Lubang Buaya," kata Kepala Humas Transjakarta, Wibowo seperti dikutip Koran Tempo terbitan Rabu 1 Agustus 2018.
Menurut Wibowo, pada tahap pertama ini sekitar 20 mobil angkutan kota (angkot) Puskopau dioperasikan untuk rute Cawang UKI-Lubang Buaya.
Wibowo mengatakan rute ini akan melewati Padang Golf Halim-SMP 128-SMU 67- Kelurahan Halim-SMU 9-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional-hingga Cawang di depan Universitas Kristen Indonesia (UKI). Tak menutup kemungkinan bakal ada penambahan armada lagi.
Dengan beroperasinya rute baru Cawang UKI-Lubang Buaya, trayek OK-Otrip kini menjadi sepuluh. Rute tersebut antara lain Kampung Melayu-Duren Sawit, Lebak Bulus-Pondok Labu, Grogol-Tubagus Angke, Semper-Rorotan, dan Kampung Rambutan-Pondok Gede. Dalam tahap uji coba ini, Wibowo menuturkan, penumpang gratis naik angkot.
Dengan bergabungnya Puskopau, kini jumlah koperasi yang aktif dalam OK-Otrip menjadi tiga dari 11 koperasi yang ditargetkan. Koperasi angkot yang lebih dulu bergabung adalah Budi Luhur dan Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
Koperasi-koperasi lain belum bersedia bergabung dengan alasan tarif pembayaran OK-Otrip yang ditetapkan oleh Transjakarta tak menguntungkan.
Simak juga: LIPI dan ITB Gotong Royong Bantu Hilangkan Bau Busuk Kali Item
Wibowo menerangkan, Transjakarta menerapkan tarif Rp 3.793 per kilometer kepada Puskopau. Dia menilai tarif itu sesuai dengan hitungan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sedangkan koperasi yang belum bersedia bergabung, menurut dia, ingin melihat kemungkinan keberhasilan OK-Otrip, bukan tak cocok tarif. "Memang ada operator yang ingin melihat pelaksanaan OK-Otrip terlebih dulu.”
Petrus Tukimin, pemilik Koperasi Kolamas, menilai tarif yang ditawarkan Transjakarta untuk program OK-Atrip Anies-Sandi sebesar Rp 3.793 merugikan pengusaha. "Kami mintanya Rp 4.100,” ujarnya. Menurut Petrus, masalah tarif masih dievaluasi oleh Badan Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa Provinsi DKI.