Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terinfeksi, Buah-buahan Asal Thailand Dimusnahkan Karantina

image-gnews
Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan memusnahkan unggas burung dan beragam jenis benih tumbuhan, makanan olahan, daging dari luar negeri di kantor Balai Karantina Pertanian Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat 29 April 2017. MARIFKA WAHYU HIDAYAT
Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan memusnahkan unggas burung dan beragam jenis benih tumbuhan, makanan olahan, daging dari luar negeri di kantor Balai Karantina Pertanian Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat 29 April 2017. MARIFKA WAHYU HIDAYAT
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Soekarno-Hatta memusnahkan 900 kilogram berbagai jenis buah-buahan asal Thailand. Kepala BBKP Soekarno - Hatta, Imam Djajadi, mengatakan buah-buahan tersebut positif terinfeksi larva lalat buah hidup yang menyebabkan buah menjadi busuk.

Baca juga: Viral Tiang Listrik di Jalur Sepeda Senayan, Ini Penjelasan PLN

"Setelah diidentifikasi di laboratorium merupakan spesies yang belum ada di Indonesia,” ujar Imam, Kamis, 2 Agustus 2018.

Buah-buahan yang di dalamnya terdapat ulat yang dapat membusukkan buah itu dimusnahkan dengan cara dihancurkan di Instalasi Karantina Hewan (IKH) BBKP Soekarno - Hatta, Cengkareng, Banten.

Menurut Imam, bila buah impor yang terinfeksi larva lalat buah ini tidak segera dimusnahkan, tidak hanya membahayakan tanaman jambu air, tapi juga tanaman buah lainnya di Indonesia.

“Kami melakukan tindakan pemusnahan ini guna menjamin larva lalat buah dan kutu putih yang dapat membahayakan ini tidak masuk dan tersebar di negara kita," kata Imam.

Adapun dasar hukum pemusnahan ini, kata Imam, adalah Undang undang nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan data BBKP Bandara Soekarno - Hatta, hingga akhir Juli 2018 tercatat 630 kilogram rose apple (jambu air), syzygium (samarangense var samarangense) yang terinfeksi lalat buah bactrocera correcta dan bactrocera dorsalis complex masih berada dalam pengawasan petugas karantina.

180 kilogram buah Long Kong (lansium parasiticum) asal Thailand yang terinfestasi kutu putih pseudococcus baliteus.

Selain jambu air dan Long Kong, Karantina Soekarno Hatta juga memusnahkan beberapa komoditas pertanian yang masuk ke Indonesia dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Pemusnahan, ujar Imam, juga dilakukan karena karena tidak dilengkapi dengan dokumen persyaratan karantina dan berdasarkan pemeriksaan kesehatan di laboratorium ditemukan hama dan penyakit yang dapat mengancam sumber daya alam hayati di Indonesia.

Komoditas pertanian yang dimusnahkan antara lain bibit krisan asal Jepang sebanyak 1000 stek yang terinfeksi virus INSV (Impatiens necrotic spot tospovirus) yang merupakan OPTK Kategori A1 golongan 1. Kategori A1 adalah penyakit yang belum ada di Indonesia dan golongan 1 adalah penyakit yang tidak dapat dibebaskan dengan perlakuan karantina. Selain itu, komoditas tumbuhan lainnya sebanyak 196,45 kilogram dan 7,544 batang, sisanya dalam bentuk kemasan sebanyak 452 kemasan.

Balai Besar Karantina Pertanian juga memusnahkan komoditas hewan asal hewan sebanyak 30 koli atau setara dengan 401,69 kilogram, pakan kuda berupa rumput sejumlah 5 koli, kadaver reptil sebanyak 379 ekor, dan berbagai macam kadaver serangga.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

9 jam lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

1 hari lalu

Patung Buddha raksasa dari kuil Wat Paknam Phasi Charoen terlihat di Bangkok, Thailand, 10 Juni 2021.[REUTERS/Jorge Silva]
Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.


10 Buah Paling Mahal di Dunia, Ada yang Mencapai Rp700 Jutaan

1 hari lalu

Berikut ini deretan buah paling mahal di dunia, didominasi oleh buah hasil budidaya petani di Jepang. Harganya mencapai Rp700 juta. Foto: Canva
10 Buah Paling Mahal di Dunia, Ada yang Mencapai Rp700 Jutaan

Berikut ini deretan buah paling mahal di dunia, didominasi oleh buah hasil budidaya petani di Jepang. Harganya mencapai Rp700 juta.


5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

2 hari lalu

Wisatawan asal Cina, Shuhui Xu (43) mengenakan kostum tradisional Thailand saat mengunjungi kuil Wat Arun menjelang Tahun Baru Imlek di Bangkok, Thailand 18 Januari 2023.
5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

2 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

2 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

2 hari lalu

Monyet memanjat pengunjung yang tengah berfoto saat Festival Monyet tahunan di provinsi Lopburi, Thailand, 26 November 2023. Festival monyet digelar sebagai wujud terima kasih kepada hewan primata itu, karena telah menarik kunjungan wisatawan ke Lopburi. REUTERS/Chalinee Thirasupa
10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

Turis Cina didominasi kunjungan wisatawan asing di Thailand dengan jumlah lebih dari 2 juta.


Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

5 hari lalu

Presiden Jokowi (tengah) melihat proses pembagian sembako untuk warga di pintu Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 6 April 2024. Sebanyak 1000 paket sembako dibagikan Presiden Joko Widodo untuk warga Bogor di bulan Ramadan 1445 Hijriyah. ANTARA/Arif Firmansyah
Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.


Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

5 hari lalu

Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

Perayaan Songkran dijuluki sebagai tujuh hari berbahaya karena banyaknya korban di jalan raya karena kecelakaan.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

6 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.