TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan menargetkan pembangunan proyek jembatan layang multiguna atau skybridge di Tanah Abang, Jakarta Pusat, rampung pada medio Oktober tahun ini. Alias dalam waktu kurang dari tiga bulan ke depan.
Pembangunan skybridge yang menghubungkan Stasiun Tanah Abang ke Pasar Tanah Abang ini bakal dibagi ke dalam empat zona. "Mulai pembangunannya hari ini," kata Yoory saat meninjau lokasi pembangunan skybridge di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jumat 3 Agustus 2018.
Baca : Proyek Skybridge, Terancam Molor Akibat Sepi Sosialisasi dan Pipa Bocor?
Yoory mengatakan skybridge Tanah Abang bakal dibangun sepanjang 400 meter. Jembatan layang tersebut bakal menghubungkan Stasiun Tanah Abang dengan Pasar Tanah Abang Blok G.
Bagaimana nasib ratusan pedagang kaki lima disingkat PKL? Saat pembangunan, kata dia, para PKL bakal direlokasi ke zona yang belum dilakukan pembangunan. "Dibangun per zona per 100 meter. Jadi, saat pembangunan para pedagang direlokasi," ujarnya.
Ia mengatakan segmen pertama yagg dibangun adalah zona A sepanjang 100 meter dari Pasar Blok G ke arah Stasiun Tanah Abang. Selama pembangunan pedagang yang masuk di zona A, bakal disebar ke zona B, C dan D, di sepanjang Jalan Jatibaru Raya.
"Jadi disebar ke titik yang tidak ada pembangunan konstruksi. Satu zona kami targetkan rampung 10 hari," ujarnya. "Target rampung seluruhnya dalam waktu 2,5 bulan."
Pedagang yang berada di zoba A di Jalan Jatibaru Eka Haryani, 22 tahun, belum mengetahui adanya relokasi pedagang. "Belum ada sosialisasinya. Kalau dipindah ke tempat lain, tunggu perintah bos dulu," ujarnya.
Pedagang lainnya, Masgianto, 32 tahun, menerima direlokasi asalkan masih di kawasan Jalan Jatibaru. "Kalau ke tempat lain saya gak mau. Kalau masih di sekitar sini gak masalah," ujarnya.
Simak juga :
DKI Menjawab Soal Ribut Pergantian Pejabat, Komisi ASN: Tidak Memuaskan
Masgianto pun belum mengetahui ihwal rencana relokasi pedagang yang masuk di zona A. Menurutnya, sejauh ini belum ada sosialisasi kepada para pedagang yang mau direlokasi imbas pembangunan skybride. "Belum ada sosialisasi. Jadi gak tahu kalau mau direlokasi."
Terkait proses resmi dimulainya proyek skybridge Tanah Abang itu, dalam pantauan Tempo hari ini, belum tampak alat-alat berat yang disiapkan terparkir di area tersebut. Hanya ada satu unit beckhoe berukuran kecil milik PT PAM Palyja yang sedang memperbaiki pipa bocor akibat soil test pembangunan proyek skybridge.