TEMPO.CO, Bekasi - Kereta cepat Jakarta - Bandung diproyeksikan mulai beroperasi pada 2020. Proyek kereta cepat yang dikerjakan PT. KCIC itu bakal melintasi tunnel atau terowongan sepanjang 5 kilometer di wilayah Pondok Gede, Kota Bekasi.
Baca juga: Densus 88 Kembali Ringkus Terduga Teroris di Gunung Sindur Bogor
"Kami tidak tahu alasan dibuatkan tunnel. Kami hanya menyesuaikan perubahan tata ruangnya," kata Kepala Bidang Perencanaan Tata Ruang Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Erwin Gwinda, kepada Tempo, Ahad, 5 Agustus 2018.
Menurut Erwin, sesuai dengan perencanaan tunnel tersebut dibuat mulai dari sekitar stasiun pertama di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sampai Jaticempaka di Kecamatan Pondok Gede. Selebihnya sampai ke sisi timur menggunakan jalur atas atau layang.
"Tingkat kemiringan keluar-masuk tunnel tak lebih dari dua derajat," kata Erwin. Alasannya, kata dia, kereta tersebut mempunyai kecepatan cukup tinggi, sekitar 200 kilometer per jam. Karena itu, lintasannya harus datar. Jika ada elevasi, tak boleh lebih dari dua derajat.
Karena ada tunnel, kata Erwin, pemerintah daerah mengusulkan agar di atasnya dibuat jalan umum. Namun, menurut dia, perusahaan menolak, dan memilih untuk membebaskan lahan lagi sebagai ganti lahan yang dipakai untuk terowongan tersebut.
"Warga di sana sepakat ada proyek nasional, asalkan harga pengganti sesuai," kata Erwin.
Sementara itu, perusahaan yang mengerjakan proyek kereta cepat tersebut menargetkan proses pembebasan lahan rampung pada akhir 2018. Pada saat yang bersamaan kontruksi juga ditargetkan mencapai 25 persen sampai akhir 2018.