TEMPO.CO, Jakarta - Pemecahan rekor dunia senam Poco Poco pada Minggu 5 Agustus 2018 lalu sukses melibatkan para narapidana. Mereka yang sedang menjalani hukuman atas berbagai pelanggaran ikut dilibatkan dalam upaya melestarikan budaya bangsa, mengokohkan persatuan, sekaligus menyosialisasikan Asian Games 2018 tersebut.
Baca:
Pemecahan Rekor Dunia Poco poco, 250 Mahasiswa Ini Ikut Bangga
Usai Rekor Dunia Poco poco, Peserta Protes di Medsos
“Kami lakukan serentak di seluruh lapas (lembaga pemasyarakatan) di Indonesia, kurang lebih ada 100 ribu peserta dari seluruh lapas," kata Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS), Kementerian Hukum dan HAM, Ade Kusmanto, Minggu 5Agustus 2018.
Ribuan narapidana Lapas Khusus Narkotika Kelas IIA Jakarta (Lapas Narkotika Cipinang) di antara yang turut serta dalam pemecahan rekor dunia senam atau tari poco-poco . Para narapidana tampak antusias mengikuti gerakan senam poco-poco yang dicontohkan oleh para instruktur.
Menurut Ade, tidak hanya warga binaan Lapas Narkotika Cipinang yang melakukan senam Poco Poco di Jakarta, Minggu. Seluruh Unit Pelaksana Teknik (UPT) Pemasyarakatan di Indonesia secara serentak juga melakukan senam yang sama. Mereka disebutkannya berlatih selama beberapa minggu sebelumnya untuk pematangan gerakan dan kekompakan.
Baca juga:
Ribut Kontainer di Atas Trotoar, Ini Penjelasan Inasgoc
Selain menjadi bagian dari pemecahan rekor dunia, Ade menerangkan, “Keikutsertaan narapidana melakukan senam poco-poco juga untuk memecahkan rekor MURI sebagai peserta senam poco-poco narapidana terbanyak.”
Senam Poco Poco diaku menjadi bagian dari pembinaan kepribadian narapidana di bidang kesehatan jasmani. Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat menjadi sarana menanamkan nilai nasionalisme untuk seluruh narapidana sehingga rasa cinta tanah air mereka semakin tinggi.
ANTARA