TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno gembira atas pencapaian Food Station Tjipinang Jaya, yang dilaporkan nilai penjualannya menembus Rp 1 triliun pada semester pertama 2018.
PT Food Station Tjipinang Jaya membukukan nilai penjualan Rp 1 triliun pada semester pertama 2018.
Direktur Utama Food Station Arief Prasetyo Adi menuturkan peningkatan pendapatan yang cukup signifikan semester ini berasal dari permintaan beras dan sejumlah komoditas pangan pada 19 Juli 2018.
Baca: Sandiaga Uno Kecam KASN Stop Surat Pensiun Pejabat yang Dicopot
"Ini pencapaian terbaik selama lebih dari 45 tahun terakhir,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Senin, 6 Agustus 2018.
Arief mengatakan akan melanjutkan pengelolaan perusahaan secara profesional dan good corporate governance. Ke depan, menurut dia, perusahaan BUMD yang 99 persen sahamnya dikuasai pemerintah DKI Jakarta itu berencana memperluas gudang.
Untuk meningkatkan jumlah produksi, Food Station juga akan menambah satu line mesin pengolah beras berkapasitas lima ton per jam.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pencapaian Food Station itu melampaui target yang dia berikan. Dia memberi target Rp 1 triliun kepada Food Station untuk satu tahun, tapi dapat dicapai dalam satu semester.
"Saya seneng banget, saya bersyukur," kata Sandiaga di Balai Kota, Senin.
Simak pula:
Sandiaga Uno: DKI dan Bazis Siapkan Bantuan Korban Gempa Lombok
Pencapaian tersebut, ujar Sandiaga Uno, membuat dia yakin BUMD sektor pangan itu tidak hanya menumbuhkan geliat ekonomi, tapi juga menstabilkan harga di DKI Jakarta.
"Beberapa program ketahanan pangan DKI Jakarta di antaranya Pasar Murah di 70 kelurahan dan Program Pangan Murah Bersubsidi dengan KJP," kata Sandiaga Uno. Bagi pemegang KJP, Food Station mengklaim menyediakan sejumlah bahan pangan, antara lain beras, telur ayam, ikan kembung, dan susu UHT.