TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan Pemprov DKI telah meminta kesediaan sejarawan JJ Rizal menjadi anggota Tim Pertimbangan Monas.
Baca: Anies Bikin Tim Pertimbangan Monas, JJ Rizal Bingung Ada Namanya
Sebab, pembentukan Tim Pertimbangan Monas tersebut telah dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur.
"Saya yakin sudah ada dari Pemerintah Provinsi DKI yang menghubungi, karena begitu dimasukkan di SK Gubernur kan harus ditanyakan kesediaannya," kata Sandiaga di SMK 27, Pasar Baru, Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Agustus 2018.
Selain JJ Rizal, Sandiaga yakin Gubernur Anies Baswedan dan staf Pemprov DKI juga telah menghubungi sejarawan anggota Tim Pertimbangan Monas yang lain, seperti Anhar Gonggong dan Asro Kamal.
"Saya sebetulnya cukup yakin kalau tidak Pak Gubernur (Anies Baswedan), mungkin dari staf yang membidangi di situ," kata Sandiaga.
Meski begitu, Sandiaga mengakui dirinya sendiri belum sempat berdiskusi dengan JJ Rizal terkait kesediaannya menjadi Tim Pertimbangan Monas.
Baca: Rumah JJ Rizal Digeruduk Massa, Imbas Unjuk Rasa Tolak Apartemen?
Sandiaga berencana akan menghubungi JJ Rizal dalam waktu dekat untuk membahas hal tersebut.
"Sama saya sendiri belum, belum sempat, saya sendiri memang belum berkomunikasi, jadi nanti saya akan telepon Pak JJ Rizal," ucap Sandiaga.
JJ Rizal mengatakan tidak pernah menerima surat pengangkatan dirinya menjadi Tim Pertimbangan Monas dari Gubernur DKI Anies Baswedan. Bahkan dirinya tidak pernah diajak berdiskusi ikhwal pembentukan tim itu serta tujuannya.
“Sebab itu bingung kalau ujug-ujug nama saya ada di dalamnya," ujar Rizal kepada Tempo, Selasa, 7 Agustus 2018.
JJ Rizal mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang pernah memberikan undangan untuk rapat di Monas. Pada saat itu dirinya tidak memenuhi permintaan itu. “Karena suratnya tidak jelas yaitu saya dimintai pendapat soal acara gerak jalan suatu brand di Monas, maka saya tidak datang.”