TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Kalibata City Ishak Lopung membantah ada unit yang bisa disewakan harian di apartemen tersebut. Ini disebut-sebut menyuburkan praktik dan bisnis prositusi yang tidak berkesudahan di apartemen 18 tower di bilangan Jakarta Selatan itu.
Baca:
Prostitusi di Kalibata City: Polisi Bilang di 5 Tower. Ternyata ...
Ishak menegaskan bahwa setiap agen pemasaran unit apartemen itu hanya boleh memasarkan untuk jual beli. Atau kalaupun menyewakan hunian minimal selama tiga bulan. "Harian, tidak boleh," ucapnya Kamis 9 Agustus 2018.
Menurut Ishak, jika ketahuan ada agen yang menyewakan unit harian bakal diberikan sanksi dengan mematikan unit tersebut untuk transaksi sewa. Caranya, memblok access card. Sanksi ini berlaku untuk lebih dari 30 agen yang terdata bekerja untuk Apartemen Kalibata City.
Setiap agen, kata dia, bisa mengelola belasan hingga 300 unit hunian. “Kami akan kumpulkan kembali broker agar mereka tahu rule-nya bahwa tidak boleh disewakan harian,” ucapnya.
Baca:
Penjaja Seks di Kalibata City: Security Gue yang Handle
Ishak tak menyangkal kalau praktik prostitusi masih berjalan di lingkunan apartemen tersebut. Untuk itu, dia juga berjanji bakal memperketat pengawasan terhadap setiap tamu apartemen.
Menurut dia, sejak akhir Juli lalu telah dijalankan program tertib hunian. Tujuannya, mendata penghuni dengan cara mengetuk pintu satu per satu warga yang tinggal di apartemen. "Agar kami mempunyai datanya," kata dia.
Adanya pendataan dibenarkan Rosa, seorang penghuni di Tower Cendana Apapartemen Kalibata City. Tapi sepanjang setahun menetap dia baru sekali itu mengalami pengecekan oleh pengelola.
Baca:
Marak Prostitusi, Lurah: 70 Persen Unit di Kalibata City Disewakan
“Tidak ada pemeriksaan yang rutin,” katanya. “Satu kali itu juga baru kemarin. Mungkin karena ketahuan gara-gara razia.”
Seorang penghuni lain di tower yang sama malah curiga pengelola cenderung membiarkan saja praktik dan bisnis prostitusi itu. Indikasi ini dikuatkan keterangan dari seorang juru parkir dan petugas kebersihan di apartemen Kalibata City bahwa praktik prostitusi bisa ditemui di seluruh 18 tower.