TEMPO.CO, Tangerang - Sampai Jumat siang ini, lebih dari 64 ribu pelanggan PT Aetra Air Tangerang masih krisis air bersih. Gangguan pasokan air bersih sejak kemarin petang ini disebabkan oleh kerusakan pipa air baku Aetra Tangerang berdiameter 800 milimeter.
Baca: Krisis Menahun, Tangerang Fokuskan Air Bersih untuk Warga Pesisir
"Akibat kerusakan ini Aetra Tangerang harus menghentikan proses produksi air dan pelayanan kepada pelanggan di seluruh wilayah pelayanan akibat tiadanya air baku yang dipasok ke Instalasi Pengolahan Air," ujar Head of Corporate Commucation Aetra Tangerang Ira Indirayuni, Jumat 10 Agustus 2018.
Menurut Ira, kerusakan terjadi akibat perbaikan tanggul saluran irigasi primer Sungai Cisadane di Kecamatan Sepatan. Perbaikan tanggul ini adalah bagian Project Rehabilitasi Saluran Induk dan Sekunder Cisadane Barat.
Perbaikan tanggul dilakukan oleh instansi di luar Aetra Tangerang dengan PT Bumi Karya selaku kontraktor pelaksana pekerjaan proyeknya.
"Kisdam (tanggul sementara) yang dibangun untuk keperluan perbaikan tanggul saluran irigasi mengalami kerusakan (jebol) sehingga air mengikis tanggul yang mengakibatkan pipa air baku yang tertanam di bawahnya terlepas dari sambungan," kata Ira.
Baca: Pipa PDAM Tangerang Bocor, Jakarta Siap-siap Krisis Air Bersih
Aetra Tangerang berusaha melakukan perbaikan secepatnya setelah terjadinya kerusakan pada Kamis 9 Agustus 2018.
"Kami perkirakan akan selesai pada hari ini karena besarnya skala kerusakan serta sulitnya medan," ujarnya.
Untuk meminimalkan dampak gangguan, Aetra telah mengirim air melalui mobil tanki untuk pelanggan rumah tangga maupun industri yang membutuhkan.
"Kami mohon maaf untuk ketidaknyamanan yang dialami pelanggan dan kami berusaha secepat mungkin untuk segera memulihkan pelayanan," kata Ira.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Kota Tangerang Nana Trisyana mengakui di aliran pipa utama Aetra di Cisadane Barat sedang berlangsung proyek penuraban oleh Balai Besar Ciliwung Cisadane. "Lokasi proyek memang berada di atas aliran pipa utama Aetra," katanya.
Hanya saja Nana mengaku belum mendapat laporan terkait jebolnya turab sementara dan menimpa pipa utama Aetra tersebut.
Kepala Pimpinan Proyek PT Bumi Karsa, Iman Firmansyah belum merespon telepon dan pesan pendek dari Tempo soal penyebab krisis air di Kabupaten Tangerang.