TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah agen pemasaran properti disangka terlibat dalam bisnis prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Mereka ikut andil lewat praktik sewa harian unit-unit apartemen titipan.
Baca:
Prostitusi di Kalibata City, Apa Kata Pengelola tentang Sewan Harian?
Marak Prostitusi, Lurah Sebut 70 Persen Apartemen Kalibata City Disewakan
“Pemiliknya tidak bisa menyewakan secara langsung. Jadi kunci dititipkan ke mereka (agen),” ujar seorang penghuni unit Apartemen Kalibata City yang kenal dekat dengan praktik dan bisnis prostitusi tersebut.
Menurut dia, agen mengejar keuntungan lebih besar ketika menawarkan atau menerima tawaran sewa unit apartemen harian. Tarif untuk sewa harian di Apartemen Kalibata City disebutkan Rp 300 - 400 ribu.
"Dan setiap tower ada broker atau agennya," kata penghuni dari tower Cendana itu ketika ditemui Kamis 9 Agutus 2018.
Baca Juga:
Tempo mencari dan berkomunikasi dengan satu di antara 30-an agen pemasaran unit Apartemen Kalibata City tersebut. Informasi dari sumber terbukti bukan isapan jempol karena si agen menyatakan, “bisa sewa harian.”
Agen itu ditemui Tempo di Tower Ebony pada hari yang sama. Dia mematok tarif sewa Rp 350 ribu per hari untuk unit yang mempunyai dua kamar dan unit berada di apartemen kategori residen.
Sedangkan, untuk unit dengan hanya satu kamar, dia memasang tarif sewa 300 ribu per hari. Kedua paket harga sewa itu, khusus untuk kluster residen, sudah termasuk fasilitas wifi gratis.
Baca juga:
Penjaja Seks di Kalibata City: Security Gue yang Handle
Harga sewa akan lebih tinggi, yakni Rp 400 ribu per hari, bila menginginkan unit di tower dengan kategori Green Palace. Fasilitas di tower ini ditambahkan kolam renang, sauna, dan area kebugaran.
Dalam penggerebekan terbaru pada 2 Agustus 2018 lalu polisi menetapkan tiga orang tersangka. Dua di antaranya adalah agen properti di apartemen 18 tower tersebut. Ketiganya terjaring setelah polisi menangkapi 32 orang yang 17 di antaranya adalah perempuan penjaja seks.
General Manager Apartemen Kalibata City, Ishak Lopung, membantah adanya praktik sewa harian. Terhadap praktik menyimpang para agen pemasaran itu, dia menyatakan siap menerapkan sanksi. Mereka yang ketahuan memasarkan sewa harian akan dimatikan acces card yang dimiliki.