Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Pekerja Pemakaman Pondok Ranggon di Tengah Musim Kemarau

Editor

Suseno

image-gnews
Seorang pekerja sedang menyirami makam dengan air dari selokan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Kamis, 9 Agustus 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Seorang pekerja sedang menyirami makam dengan air dari selokan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Kamis, 9 Agustus 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Musim kemarau panjang yang menerpa Jakarta membuat area Tempat Pemakaman Umum Pondok Ranggon kekeringan. Namun, di beberapa petak makam terlihat ada yang bewarna hijau segar. Sebab, petak makam tersebut diurus oleh pekerja lepas yang disewa oleh ahli waris makam.

Baca: Kemarau, Makam Disiram Air Got 

"Harus disiram air setiap hari, sudah dikasih uang sama ahli waris untuk rawat makamnya," ujar Samis, salah seorang pekerja, Kamis, 9 Agustus 2018.

Samis menuturkan ia bukan pekerja resmi TPU Pondok Ranggon. Melainkan hanya orang yang dibayar oleh ahli waris untuk mengurusi makam keluarga dari ahli waris tersebut. Dari para penitip inilah Samin mendapatkan uang sebesar Rp 50 - 100 ribu untuk menjaga satu makam. 

Setiap hari, Samis harus mengurus 25 makam. Jumlah itu tergolong kecil. Sebab pengurus makam lain seperti dirinya, bisa mengurus 75 - 100 makam di TPU seluas 68 hektare itu. "Jumlah pekerja kayak saya ada ratusan," ujar dia. 

Lelaki asal Cirebon itu mengatakan sudah bekerja di TPU Pondok Ranggon sejak lima tahun lalu. Sebelumnya, ia berpetani di kampung. Dia tertarik ke Jakarta setelah diajak oleh adiknya yang sudah lebih dulu menjadi pengurus makam. "Adik saya yang ajak kerja begini. Ya disukuri aja," ujar pria berusia 60 tahun itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Samis begitu telaten mengurus makam yang dititipkan kepadanya. Tidak hanya disiram dengan air, tetapi dia juga membersihkan makam dari rontokan daun dan mencabut ilalang yang tumbuh di sekitar makam. Samis berharap hasil kerjanya dapat memuaskan para ahli waris saat mereka berziarah.

Ia menuturkan di hari-hari biasa sangat jarang ada ahli waris berziarah ke makam. Oleh sebab itu, tak jarang Samis harus pulang ke rumah dengan tangan hampa meskipun sudah bekerja keras merawat 25 makam titipan itu.

 "Nanti kalau bulan puasa mau Lebaran baru banyak. Sebulan bisa naggok sampai Rp 2 juta," ujar dia.

Kepala Satuan Pelaksana TPU Pondok Ranggon Marton Sinaga mengatakan pekerja seperti Samis jumlahnya ada ratusan di sana. Ia tak melarang para pekerja tersebut mengurus makam milik ahli waris, selama hal itu merupakan permintaan. "Jadi bukan pungli kalau permintaan masyarakat," ujar dia.

Namun, Marton mengatakan saat ini sedang mengurangi jumlah pekerja lepas tersebut, dengan cara menjadikan mereka sebagai Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) yang digaji UMR oleh Pemprov DKI. Sebab, kata Marton, saat ini TPU Pondok Ranggon sedang memperluas area pemakaman sehingga memerlukan PJLP lebih banyak.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

23 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawahnya menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.


Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

23 hari lalu

Warga beraktivitas di pinggir Waduk Cacaban, Kedung Banteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa, 11 September 2018. Akibat musim kemarau tahun ini, volume air di salah satu waduk penyuplai di wilayah Pantura itu menyusut hingga lebih dari puluhan meter sehingga mengancam kekeringan, terutama persawahan di sejumlah wilayah itu. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

24 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

31 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Awal kemarau di Indonesia diperkirakan tidak akan serentak di seluruh wilayah. Kemarau di beberapa daerah mundur dibanding jadwal biasanya.


Ribuan Jemaah Antar Pemakaman Habib Hasan bin Jafar Assegaf di Depok

35 hari lalu

Pelayat bertakziah setelah kabar meninggalnya almarhum Habib Hasan Bin Jafar Assegaf di Masjid Nurul Musthofa Center, Depok, Jawa Barat, Rabu, 13 Maret 2024. Ulama yang juga pimpinan Majelis Nurul Musthofa, Habib Hasan Bin Jafar Assegaf meninggal dunia setelah beribadah shalat duha pada pukul 09.01 WIB di Depok Jabar. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Ribuan Jemaah Antar Pemakaman Habib Hasan bin Jafar Assegaf di Depok

Ribuan orang takziah dan mengantarkan pemakaman Habib Hasan bin Jafar Assegaf di Masjid Majelis Nurul Musthofa Center di Depok, Kamis, 14 Maret 2024.


Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Navalny Meski Diperingatkan Kremlin

48 hari lalu

Sebuah mobil jenazah, yang dilaporkan mengangkut peti mati berisi jenazah politisi oposisi Rusia Alexei Navalny, diparkir di luar gereja Soothe My Sorrows sebelum upacara pemakaman dan upacara perpisahan di Moskow, Rusia, 1 Maret 2024. REUTERS/Stringer
Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Navalny Meski Diperingatkan Kremlin

Lebih dari 1.000 orang berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal kepada politisi oposisi Rusia Alexei Navalny


Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

56 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

Peneliti BRIN memprediksi hujan akan berlangsung sampai akhir Februari, Maret mulai pancaroba, Juni masuk kemarau.


Militer Israel Hancurkan Kuburan di Gaza, CNN: Tidak Ada Bukti Terowongan Hamas

31 Januari 2024

Tangkapan layar dari video yang memperlihatkan kuburan yang rusak di Jabaliya, Jalur Gaza. (CNN/Reuters
Militer Israel Hancurkan Kuburan di Gaza, CNN: Tidak Ada Bukti Terowongan Hamas

CNN menemukan tidak ada bukti terowongan Hamas di Pemakaman Bani Suheila dekat Khan Younis di Gaza, 1 dari 16 situs pemakaman yang dihancurkan Israel


BRIN Perkirakan Kemarau Lebih Ringan Setelah EL Nino Melemah

28 Januari 2024

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
BRIN Perkirakan Kemarau Lebih Ringan Setelah EL Nino Melemah

Peneliti BRIN memperkirakan fase El Nino mulai merangkak turun, sehingga kondisi kemarau tidak separah tahun lalu.


Tentara Israel Hancurkan 16 Area Pemakaman Warga Palestina di Gaza

21 Januari 2024

Warga Palestina memeriksa kuburan yang rusak di pemakaman setelah serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 17 Januari 2024. REUTERS/Ahmed Zakot
Tentara Israel Hancurkan 16 Area Pemakaman Warga Palestina di Gaza

Sebuah investigasi menemukan tentara Israel telah menghancurkan setidaknya 16 pemakaman warga Palestina di Gaza.