TEMPO.CO, Jakarta - Konstruksi jalur light rail transit atau LRT untuk uji operasi saat ini sudah mencapai 87-95 persen. Direktur Proyek LRT Jakarta Iwan Takwin optimistis pekan depan jalur tersebut rampung 100 persen. "Ada lima stasiun (yang akan dilewati saat uji operasi)," kata Iwan, Sabtu, 11 Agustus 2018.
Baca: Jakpro Sebut 10 Agustus 2018 LRT Rute Velodrome Baru Akan Uji Operasi
Iwan mengatakan dua stasiun untuk uji operasi sudah siap, yakni Boulevard Utara dan Stasiun Velodrome. Kedua stasiun tersebut sudah diakses eskalator dan elevatornya. “Area peron dan fasilitas toiletnya juga sudah siap," katanya.
Uji operasi LRT rute Velodrome-Kelapa Gading semula direncanakan pada 10 Agustus 2018. Namun rencana itu dibatalkan karena izin untuk uji operasi belum diperoleh dari Kementerian Perhubungan.
Adapun untuk infrastruktur yang belum rampung antara lain bagian ruang-ruang mekanikal. Misalnya bagian plafon yang belum selesai seluruhnya. "Tapi untuk area peron itu sudah selesai. Hanya beberapa ruang servis saja yang belum," ujar Iwan. "Secara keseluruhan, pembangunan infrastruktur LRT Jabodetabek telah mencapai 87 persen."
Project Director LRT Allan Tandiono mengatakan, sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan Budi Karya saat berkunjung ke stasiun dan kereta LRT pada medio Juli lalu, sertifikat laik operasi, safety assessment, dan persetujuan uji operasi akan dikeluarkan oleh Kemenhub akhir pekan ini.
Baca: LRT di Jakarta Akan Beroperasi Pekan Depan, Soal Subsidi Tarif?
Jadi, apabila Senin pekan depan syarat tersebut sudah dikeluarkan, semestinya dua hari setelahnya sudah bisa uji operasi. Allan mengatakan berita acara pengujian laik operasi pun sudah ditandatangani bersama. "Sekarang tinggal menunggu sertifikat laik operasinya diterbitkan oleh Kemenhub," ujarnya.
Selain itu, kata Allan, sertifikat untuk sumber daya manusia yang telah disahkan Kemenhub juga sudah ada. Sedangkan untuk kesiapan infrastruktur, Allan belum bisa memberi penjelasan. "Untuk infrastruktur langsung ke Direktur Proyek LRT saja."