TEMPO.CO, Jakarta - Proyek kereta ringan light rail transit (LRT) Jakarta tak lagi diperhitungkan dalam paket pekerjaan Asian Games. Lalu bagaimana reaksi dari mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok?
Baca:
Duh, LRT Jakarta Akhirnya Gagal Buat Asian Games
Mundur sekitar dua tahun, Ahok melakukan groundbreaking proyek tersebut sebagai pendukung perhelatan Asian Games 2018. Saat itu proyek LRT Jakarta satu paket dengan revitalisasi dua venue di kawasan yang sama yakni velodrome dan equestrian atau arena pacuan kuda.
Sementara keputusan LRT Jakarta ini telah disampaikan baik oleh panitia pelaksana Asian Games, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, maupun Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Staf pribadi Ahok, Natanael Omposunggu,menyatakan belum mengabarkan perkembangan terkini dari proyek LRT Jakarta itu kepada Ahok. Dia menduga Ahok yang sedang menjalani pidana atas tuduhan menghina agama itu pun belum tahu. “Setahu saya beliau belum tahu,” ujar Natanael ketika dihubungi, Ahad 12 Agustus 2018.
Baca:
Gagal Buat Asian Games, Ini Perjalanan LRT Jakarta Sejak Era Ahok
Ahok berperan dalam proyek LRT Jakarta, di antaranya, menugasi PT Jakarta Propertindo melalui Peraturan Gubernur Nomor 213 Tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan Prasarana Kereta Ringan. Ahok juga mengucurkan dana penyertaan modal kepada Jakpro untuk proyek itu sebesar Rp 4,4 triliun dari APBD Perubahan 2015 dan APBD 2016.
Namun keraguan atas kesiapan kereta ringan atau LRT Jakarta untuk Asian Games menguat setelah jadwal uji operasi 10 Agustus 2018 kembali meleset. Uji operasi mundur setelah sertifikasi dan izin operasi dari Kementerian Perhubungan belum turun.
Penelusuran Tempo, pekerjaan memang masih banyak dikebut di sepanjang rute 5,8 kilometer itu. Sekalipun jalur diklaim telah siap tapi fasilitas pendukung di stasiun terutama depo masih belum beres.
“Kemungkinan besar memang tidak digunakan," kata Direktur Media dan Public Relation INASGOC Danny Buldansyah, Sabtu 11 Agustus 2018.
Baca:
LRT Belum Siap buat Asian Games, BPTJ Punya Cadangannya
kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan pihaknya sudah menyiapkan rencana cadangan atau Plan B. Hal ini disiapkan guna mengantisipasi apabila LRT DKI tak selesai hingga tenggat waktu yang ditetapkan.
"Jadi gini, kalaupun LRT Jakpro bisa dioperasikan hanya sebatas bonus saja. Sementara ini, kami enggak masukkan LRT untuk Asian Games," kata Bambang usai menjajal kereta di Stasiun Kelapa Gading Boulevard, Minggu 15 Juli 2018.
KOREKSI: Judul artikel ini telah diubah pada Senin 13 Agustus 2018 Pukul 22.10 WIB agar lebih sesuai dengan isi artikel. Terima kasih.