TEMPO.CO, Jakarta - Mendekati pelaksanaan Asian Games 2018, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabeka (BPTJ) mengintensifkan sosialiasi tentang rencana rekayasa lalu lintas di jalan tol. Sosialisasi itu disampaikan melalui media sosial dan menyebar 30 ribu lembar informasi tertulis. Lembaran informasi tertulis antara lain disebar di sejumlah pintu tol dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Bekasi, serta Tangerang.
Baca: Asian Games, BPTJ Bantah Tutup Jalan Tol Dalam Kota di 40 Titik
"Rekayasa lalu lintas jalan tol ini dimaksudkan untuk menyukseskan dan mendukung kelancaran Asian Games 2018," kata Kepala Humas BPTJ Budi Rahardjo, Ahad, 12 Agustus 2018.
Budi menyebutkan rekayasa lalu lintas itu berupa penutupan tujuh pintu tol dan pembatasan kendaraan Golongan III, IV dan V selama pagelaran Asian Games.
Untuk penutupan pintu tol, kata Budi, dilakukan pada waktu tertentu, yakni Angke 2, Slipi 2, Tanjung Duren, dan TMII pada pukul 06.00-17.00 WIB serta Pintu Tol Angke 1, Slipi 1 dan TMII 2 pada pukul 12.00-21.00 WIB.
BPTJ juga akan memberlakukan pembatasan angkutan barang Golongan III, IV dan V di Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit dan Tomang-Kembangan pada pukul 05.00-22.00 WIB. Kemudian empat tol yakni Tol Cawang-Tanjung Priok, Cawang-TMII, Cawang-Cikunir dan Tol Pelabuhan Tanjung Priok pada pukul 06.00-19.00 WIB.
Baca juga: Menjelang Asian Games, Anies Bicara Kali Item Ternyata Masih Bau
Budi menegaskan, penutupan tujuh pintu tol dan pembatasan angkutan berat itu akan berdampak pada peningkatan jumlah kendaraan pada jalur tol lain. Karena itulah BPTJ merasa perlu untuk meningkatkan penyebaran informasi tentang rencana rekayasa lalu lintas tersebut. Adapun perhelatan Asian Games berlangsung mulai 18 Agustus hingga 2 September 2018.