TEMPO.CO, Jakarta - Staf pribadi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok Natanael Omposunggu mengatakan bahwa belum mengetahui ada surat dukungan yang diberikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu kepada Joko Widodo dan Ma`aruf Amin di Pilpres nanti.
Surat dukungan yang dimaksud itu diterima oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan atas pencalonan Jokowi-Ma`aruf Amin di Pilpres 2019.
Baca : Gagal Buat Asian Games, Ini Perjalanan Proyek LRT Sejak Ahok
“Coba saja minta buktinya surat dari Pak Ahok”ujar Natanael kepada Tempo Senin 13 Agustus 2018.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (Luhut Panjaitan) mengatakan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin atau Jokowi - Ma'ruf.
Luhut mengaku mendapat surat langsung dari Ahok yang berisi pernyataan dukungan tersebut.
"Kemarin Ahok tulis surat ke saya. Dia bilang, saya senang, Pak (dengan pilihan Jokowi)," kata dia saat menghadiri deklarasi Cakra 19 di Hotel Borobudur, Jakarta, Ahad, 12 Agustus 2018.
Simak pula :
Luhut Panjaitan Sebut Ahok Surati Jokowi - Ma'ruf. Apa Isinya?
Di surat itu, Ahok bahkan berniat ikut membantu agar pasangan tersebut menang. "Kalau saya keluar dari penjara saya ingin ikut kampanye," kata Luhut menirukan Ahok.
Luhut menyatakan, pendiri Teman Ahok pun turut mendukung Jokowi-Maruf. Pendiri organisasi tersebut, Singgih Widiyastono dan Amalia Ayuningtyas, sudah menyatakan dukungannya terhadap Maruf.
Menurut Luhut, dukungan Ahok itu menunjukkan tak ada kemarahan Ahok terhadap Maruf. Ketua Majelis Ulama Indonesia, Ma'ruf Amin, pernah mengeluarkan fatwa yang menyatakan Ahok menistakan Al-Quran dan ulama. Dia merujuk kepada pidato Ahok di Kepulauan Seribu yang menyitir Surat Al-Maidah.