Berdasarkan pemeriksaan, kata Komarudin, dokumen itu ditulis sendiri oleh Aisyah. Tidak mudah bagi polisi untuk memahami dokumen tersebut. Tulisan itu berisi kalimat campuran Indonesia, Jawa dan angka-angka. Sekilas seperti rumus matematika, rumus fisika dan rumus akuntansi. "Sepertinya kami perlu mengundang ahli bahasa untuk menterjemahkan tulisan ini," kata Komarudin.
Komarudin mengaku penyidiknya mencoba mengikuti alur kalimat-kalimat tersebut dan ikut juga bermain angka. "Tapi semakin ditelaah semakin pusing, enggak ketemu maksudnya apa?” katanya.
Untuk menghidari hal-hal yang tidak diinginkan, polisi telah mengevakuasi Aisyah dan belasan pengikut Kerajaan Ubur Ubur ke Polres Kota Serang. Rumah Aisyah telah dikosongkan sejak Senin lalu.