TEMPO.CO, Jakarta – Nyimas Rachmadhina, warga penghuni Apartemen Kalibata City, menuturkan kronologis pencopotan bendera merah putih miliknya oleh pengelola. Video yang memprotes pencopotan itu beredar di media sosial.
Baca berita sebelumnya:
Bendera Merah Putih Dicopot, Warga Kalibata City Protes
Nyimas mengatakan kalau dia tinggal di unit 12 CF, Tower Damar. Sebuah bendera merah putih dipasangnya di balkon untuk ikut memeriahkan HUT RI ke-73 yang jatuh pada hari ini, Jumat 17 Agustus 2018.
Tapi, menurut Nyimas, seorang staf pengelola apartemen, Hari, mencopot bendera itu pada Kamis. Hari mencopot bendera tersebut dengan masuk ke dalam unitnya bersama seorang petugas keamanan bernama Agus.
“Kejadiannya sekitar jam 2. Saat diketuk pintu unit, di dalam ada ibu saya,” ujar Nyimas saat ditemui di Kalibata City, Kamis petang 16 Agustus 2018.
Kepada ibunya, Nyimas mengungkapkan, pengelola mengatakan adanya larangan memasang bendera di unit apartemen. Mendengar itu, ibu dari Nyimas berniat akan mencopotnya.
“Tapi saat jalan ke balkon, dua orang itu (Heri dan Agus) jalan mendahului ibu saya,” kata Nyimas. “Sampai di balkon Pak Hari menawarkan ibu saya untuk membantu mencopot, lalu bendera dicopot sama Pak Hari, dilipat rapi, dan diserahkan kembali ke ibu saya sambil difoto sama Pak Agus.”
Kepala pengelola Apartemen Kalibata City, Ishak Lopung, menjelaskan bahwa pengelola tidak melarang, namun menertibkan agar tidak mengganggu estetika dan keamanan. Ia mengarahkan agar bendera dipasang di lantai dasar, sekitar area lobby dan selasar.
Baca juga:
Prostitusi di Kalibata City, Apa Kata Pengelola tentang Sewa Harian?
Penjaja Seks di Kalibata City: Security Gue yang Handle
"Saya tegaskan, kami tidak melarang tapi kami menganjurkan untuk pasang di bawah agar tertib dan rapi,” katanya sambil menambahkan, “Kalau diletakkan di sana, kan takut jatuh dan terkena orang di bawah juga.”
Namun menurut pengakuan warga Kalibata City, imbauan tersebut tidak pernah disosialisasikan oleh pengelola sebelumnya. "Ini baru disampaikan saat tadi pertemuan dengan warga, sebelumnya ya sama, diketuk pintu, ditegur," ujar Bambang, penghuni Kalibata City.
Menurut pantauan Tempo di lokasi, bendera dipasang di balkon tanpa menggunakan bambu sebagai tiang, tapi hanya diikat di balkon unit. Selain itu, terlihat banyak barang pula tergantung di balkon unit-unit seperti karpet, kasur, hingga pakaian dalam. Tapi semua itu tidak termasuk yang diminta diturunkan oleh pengelola atas alasan estetika.
EDO JUVANO | ZW