TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra Muhammad Taufik membantah bahwa partainya dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah sepakat memutuskan nama pengganti Sandiaga Uno di kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: Pesan Anies Baswedan untuk Warga Jakarta Selama Asian Games 2018
"Siapa yang bilang begitu? Kami belum bahas karena tidak elok hari gini sudah mengajukan pengganti, kayak pemburu jabatan saja," kata Taufik kepada Tempo, Sabtu, 18 Agustus 2018.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta itu menegaskan partainya tetap akan mengajukan satu kandidat pengganti Sandiaga Uno. "Yang pasti Gerindra tetap mengajukan satu nama kok," kata Taufik.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan dua partai pengusungnya pada Pilkada DKI 2017 lalu sudah sepakat bahwa yang akan menyodorkan pengganti Sandiaga Uno adalah dari PKS.
"Setahu saya sudah ada kesepakatan antara Gerindra dan PKS bahwa yang mengusulkan nanti adalah PKS," kata Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Agustus 2018.
Walau sudah ada kesepakatan, saat itu Anies Baswedan mengaku belum tahu siapa kandidat pengganti Sandiaga Uno yang akan disodorkan PKS. Selain itu, Anies Baswedan berujar bahwa pergantian itu tidak akan terburu-buru.
"Toh semua pekerjaan masih terhandle dengan baik," kata Anies Baswedan.
Sandiaga Uno meninggalkan jabatan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Sebagai partai pengusung di Pilkada, Gerindra dan PKS berhak menyodorkan satu nama pengganti Sandiaga.
Peluang PKS untuk mengisi kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta sudah terlihat sejak dipilihnya Sandiaga sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto. Presiden PKS Sohibul Iman pernah mengatakan bahwa partainya berhak mendapat kursi itu karena telah merelakan posisi calon wakil presiden yang semestinya menjadi jatah PKS.
"PKS memberikan posisi wakil presiden, tentu mereka memberikan hak prioritas kepada PKS untuk menjadi wagub pengganti Sandiaga uno," kata Sohibul di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Agustus 2018.