TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan penyelundupan 10 kilogram sabu asal Malaysia di Kalimantan Barat, Minggu 19 Agustus 2018. Tiga orang ditangkap dalam penyergapan di
Jalan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar.
Baca: Pabrik Sabu Cipondoh Diawasi Anjing Penjaga dan CCTV
"Tiga pelaku tindak pidana narkotika tersebut ditangkap, yaitu bernama Budi, Yusup, dan Gunawan," kata Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari, dalam pesan singkatnya saat dihubungi, di Jakarta, Senin 20 Agustus 2018.
Narkoba jenis sabu kristal tersebut diselundupkan dari Kuching, Malaysia melalui perbatasan tidak resmi atau "jalur tikus" Entikong dengan memanfaatkan pengawasan yang minim di perbatasan. Selain barang bukti 10 kilogram sabu, disita juga tiga unit telepon genggam, dua unit kendaraan roda dua, dan kartu identitas para pelaku.
"Penangkapan tersebut berdasarkan informasi dari masyarakat dan analisa tim intelijen akan adanya penyelundupan sabu dari Malaysia melalui perbatasan tidak resmi," kata Arman.
Dari informasi itu, petugas BNN Pusat gabungan dengan BNNP Kalbar dan petugas Bea Cukai Kalbar melakukan penyelidikan di wilayah Entikong.
"Pada hari Minggu sekitar pukul 11.00 WIB tepatnya di Jalan Trans Kalimantan Kabupaten Kubu Raya, melintas Gunawan dan Budi yang berboncengan dengan Yusup beriringan menggunakan sepeda motor," katanya lagi.
Baca: BNN Gerebek Pabrik Sabu di Sulawesi yang Dikendalikan Napi Tangerang
Pada saat penangkapan, Gunawan berhasil melarikan diri. Terduga penyelundup itu tertangkap di sebuah rumah di Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat. Saat dilakukan penggeledahan, ditemukan 10 kilogram sabu-sabu.
Selama bulan Agustus telah beberapa kali dilakukan penangkapan terhadap pengedar narkoba, antara lain di Medan, Riau, Aceh, Palembang, dan terakhir di Kalbar yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga dan remaja.
Pada umumnya alasan mereka adalah kesulitan ekonomi dan tidak adanya pekerjaan sehingga menjual sabu dan narkoba jenis lain. "Dengan marak kejadian serupa memerlukan perhatian dan upaya yang lebih keras oleh semua instansi dan pejabat negara untuk berupaya membangun jiwa dan membangun badan, bekerja keras tidak untuk pencitraan, agar generasi Indonesia bebas dan bersih dari narkoba," kata Arman.