1. Tak Bisa Dipidana
Sebanyak lima orang diduga calo tiket telah ditangkap polisi sepanjang empat hari pertama pelaksanaan Asian Games. Seluruhnya akhirnya dilepas kembali karena tidak bisa dijerat pidana. "Pembinaan saja karena belum ada ketentuan pidana yang mengatur," kata Kapolsek Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Lukman Cahyono, Selasa 21 Agustus 2018.
Ribuan penonton mengantre masuk Istora Senayan untuk menyaksikan final bulu tangkis beregu putra Asian Games 2018, di Jakarta, Rabu, 22 Agustus 2018. Sebanyak 1.600 tiket pertandingan final bulu tangkis beregu putra Asian Games 2018 dinyatakan habis dalam 20 menit pertama sejak tiket boks dibuka. TEMPO/Amston Probel
2. Panitia Tak Berdaya
Para calo telah berada di Jalan Pintu Satu Senayan sejak pagi. Mereka berada di antrean terdepan saat loket dibuka pada Pukul 08.00 WIB. Satu kelompok, bisa terdiri dari 7-8 orang dan ada lebih dari satu kelompok. “Satu KTP maksimal empat tiket, dan mereka membeli untuk dijual kembali," ujar seorang petugas di loket.
Baca:
Final Badminton Asian Games, Ratusan Orang Mengiba Tambah Tiket
3. Modus Jual Berantai
Seperti yang terungkap dalam penangkapan Selasa 21 Agustus 2018, satu calo membeli lima tiket voli Asian Games 2018 di loket Pintu 5 GBK sekitar pukul 08.00 WIB. Dia membeli dengan harga Rp 75 ribu per tiket yang kemudian dijual lagi esharga Rp 250 ribu per lembar kepada orang lain. Orang kedua ini lalu hendak menjualnya kembali seharga Rp 300 ribu per lembar sebelum kemudian diringkus polisi. Teryata orang kedua ini mengumpulkan tiket dari orang lain juga. Polisi menyita darinya dua lembar tiket dan uang Rp 200 ribu hasil penjualan tiket yang lain.
Baca tips dan mereka yang sudah ditangkap di halaman berikutnya