TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi mencatat nilai investasi pengusaha di wilayah setempat terus mencapai target dalam lima tahun terakhir. Bahkan, pada 2017 nilai investasinya dua kali lipat lebih dari yang ditargetkan senilai Rp 6,5 triliun.
Baca juga: Pengganti Sandiaga, PKS DKI Mendesak Muhammad Taufik Patuhi Pusat
"Artinya, investor mempunyai kepercayaan untuk berinvestasi," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Bekasi, Lintong Ambarita, Kamis, 23 Agustus 2018.
Instansinya mencatat pada 2013 realisasi investasi mencapai Rp 5,1 triliun dengan target Rp 4,4 triliun, pada 2014 investor menanamkan modalnya Rp 5,4 triliun, pada 2015 Rp 6,7 triliun, pada 2016 Rp 8,6 triliun, dan pada 2017 realisasi mencapai Rp 14,1 triliun. "Paling tinggi tahun lalu, padahal target hanya Rp 7,1 triliun," ujar Lintong.
Menurut Lintong, pada 2018 pihaknya menargetkan investor menanamkan modalnya Rp 7,1 triliun. Namun, baru akhir semester kedua 2018, nilai investasi yang masuk sudah menembus angka Rp 6 triliun. "Kami optimisi melampaui target seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Lintong.
Lintong mengatakan, tahun lalu investor paling besar menanamkan modalnya di Kota Bekasi adalah proyek pembangunan Trans Studio milik Transcorp. Nilai investasi mencapai Rp 2 triliun untuk pembangunan pusat perbelanjaan beserta hunian vertikal. "Kota Bekasi sangat menjanjikan untuk berinvestasi," ujar Lintong.
Menurut Lintong, paling tinggi investasi di bidang jasa perdagangan, industri, properti permukiman dan perumahan. Jasa dan perdagangan paling tinggi karena karakter Kota Bekasi yang cenderung digunakan untuk berbisnis. "Investasi tinggi otomatis perekonomian meningkat, mengurangi pengangguran," kata dia.
Tapi, pertumbuhan ekonomi ini membuat Pemerintah Kota Bekasi mewasadai meningkatnya kepadatan arus lalu lintas. Saat ini jumlag kendaraan di Kota Bekasi sebanyak 1.459.993 unit. “Ini menjadi sebuah resiko menggeliatnya perekonomian yang maju,” kata Lintong.
PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk berinvestasi hingga USD 30 juta untuk membangun rumah sakit Omni di Jalan Raya Puloribung, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Presiden Direktur Omni Hospitals S. Shrikanth belum lama ini mengatakan, pembangunan rumah sakit itu didorong oleh tingginya permintaan layanan kesehatan berkualitas dari sektor perumahan dan perusahaan-perusahaan di wilayah Kota Bekasi, terutama Bekasi Selatan. "Kami hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut," kata Shrikanth.