TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir angkat bicara soal tingkah pesilat Malaysia, Mohd Al Jufferi, yang ngamuk usai kalah melawan pesilat Indonesia Komang Harik Adi Putra.
Jufferi mengamuk dan merusak fasilitas pembatas di ruang pemanasan atlet.
Baca juga: Asian Games 2018: Indonesia Sapu Bersih 8 Emas Pencak Silat
"Dia mungkin juara dunia, tapi secara moral kebangsaan bukan juara," ujar Erick Thohir di Polda Metro Jaya, Kamis, 30 Agustus 2018.
Erick memahami jika Jufferi kesal setelah kalah dalam pertandingan itu. Namun, dia menyayangkan tindakan Jufferi yang merusak fasilitas itu. Apa lagi, Jufferi merupakan juara dunia silat di 16th World Silat Championship dan World Martial Art Championships di Thailand.
Dalam laga final di Padepokan TMII, Senin, 27 Agustus 2018, Komang berhasil mengalahkan Pesilat Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari dengan skor 4-1.
Jufferi sempat protes dalam salah satu momen pertarungan yang menilai pukulannya masuk, namun usai melihat tayangan ulang, wasit menyatakan poin untuk Komang.
Dua detik jelang berakhirnya ronde ketiga atau yang terakhir, Jufferi menyatakan walk out. Juri menyatakan Komang tetap menang dengan skor 4-1.
Tak lama setelah pertandingan, tindakan emosional dilakukan Jufferi. Ia berteriak-teriak dan meninju pembatas ruang pemanasan. Ada dua papan pembatas yang ditinju oleh Jufferi hingga jebol. Peristiwa itu sontak membuat kaget sejumlah official dan para jurnalis yang sedang menunggu di zona wawancara.
Simak juga: Pencak Silat: Komang Raih Emas, Pesilat Malaysia Ngamuk
Lebih lanjut, Erick meminta Malaysia menghormati prestasi atlet silat Indonesia. Menurut dia, Indonesia sudah berusaha keras sehingga bisa meraih 14 emas di cabang olahraga itu.
"Memamg sudah sewajarnya negara besar seperti Indonesia menyiapkan semuanya secara serius dan menjadi Macan Asia," ujar Erick Thohir yang datang ke Polda untuk pengamanan penutupan Asian Games.