Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tempat Pembuangan Akhir Sampah Lulut - Nambo Segera Dibangun

image-gnews
Petugas Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan mengolah sampah organik di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Babakan Sari, Bandung, 20 Maret 2018. Sebanyak satu ton sampah organik dari delapan TPST di Kota Bandung dapat menghasilkan 238 karung pupuk kompos dan mengurangi sampah organik ke TPA sekitar 336,5 meter kubik per hari. ANTARA/Raisan Al Farisi
Petugas Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan mengolah sampah organik di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Babakan Sari, Bandung, 20 Maret 2018. Sebanyak satu ton sampah organik dari delapan TPST di Kota Bandung dapat menghasilkan 238 karung pupuk kompos dan mengurangi sampah organik ke TPA sekitar 336,5 meter kubik per hari. ANTARA/Raisan Al Farisi
Iklan

TEMPO.CO, Bandung -PT Jabar Bersih Lesatari, pemenang lelang Tempat Pembuangan Dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Lulut-Nambo di Kabupaten Bogor menuntaskan kontrak dengan PT Indocement.

“Kami siap melanjutkan ke proses selanjutnya. Ini sangat positif,” kata DirekturUtama PT Jabar Bersih Lestari (JBL) Doyun Yu di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 4 September 2018.

Baca : Usai Pesta Penutupan Asian Games, DKI Dulang Sampah 52,7 Ton

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan mengultimatum PT JBL agar secepatnya menuntaskan kontra tersebut agar pembangunan fasilitas pengolahan sampah regional untuk Bogor-Bogor-Depok-Tanggerang Selatan bisa dimulai pengerjaannya.

Menandai tuntasnya ganjelan tersebut, Iriawan meneken prasasati pencanangan pembangunan fasilitas TPPAS Nambo di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 4 September 2018.

Doyun mengatakan, perusahaannya masih membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mebereskan sejumlah hal. Diantaranya izin membangun pada pemerintah Kabupaten Bogor, hingga finalisasi kredit untuk membiayai konstruksi pembangunan fasilitas pengolahan sampah TPPAS Lulut-Nambo. ”Kami membutuhkan beberapa bulan lagi untuk menyelesaikan beberapa hal sebelum memulai konstruksi,” kata dia.

Selanjutnya, finalisasi kredit pembiyaan konstruksi sudah bisa dimulai dengan tuntasnya kontrak dengan PT Indocement. Kontrak tersebut mencakup volume sekaligus harga RDF (Refuse Derived Fuel), bahan bakar alternatif pengganti batu bara dari olahan sampah TPPAS Lulut-Nambo untuk PT Indocement yang akan menggunakannya sebagai bahan bakar pengganti batu bara pabrik semennya. “Kami sudah bisa memulai finaslisai financing,” kata Doyun.

Simak juga :
Sampah Jeroan di Kali Cipinang Dibersihkan, Bau Busuk Masih Tercium

Doyun mengatakan, kredit yang diperlukan Rp 602 miliar. Separuh dalam bentuk Rupiah dan sisanya Dollar AS. Sebagian berasal dari kredit pinjaman perbankan dalam negeri.

“Proposal kami Rp 602 miliar tapi itu 3 tahun lalu. Dengan perubahan nilai tukar Rupiah kami harus berinvestasi lebih besar. Tapi kami mengupayakan penyesuaian dengan melakukan optimalisasi disain. Ini yang sedang kami kerjakan sekarang,” kata Doyun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Doyun mengatakan, PT JBL menargetkan fasilitas TPPAS Nambo bisa beroperasi pada 2020. “Dari perjanjian dengan pemerintah Jawa Barat, kami memiliki waktu 18 bulan hingga fasilitas ini bisa beroperasi,” kata dia.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan, dirinya bersedia meneken batu prasasti pencanangan pembangunan TPPAS Lulut-Nambo karena seluruh permasalahan yang mengganjal pembangunan fasilitas itu sudah tuntas. “Sudah tidak ada masalah. Sudah klir semua makanya saya berani tandatangan,” kata dia, Selasa, 4 September 2018.

Pencanangan pembangunan TPPAS Lulut Nambo dilakukan di hari terakhir Iriawan menjabat Penjabat Gubernur Jawa Barat. Hari ini, Rabu, 5 September 2018, gubernur Jawa Barat terpilih dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta.

Simak juga :
Kasus Calo SIM, Ombudsman Temukan Modus di Banyak Lokasi

“Saya berharap segera bisa melakukan pembangunan. Targetnya seperti yang disampaikan pemenang lelang 18 bulan. Mohon ini nanti semua masyarakat bisa mengawasi karena sebentar lagi saya meninggalkan Jawa Barat,” kata Iriawan.

Direktur Utama PT Indocement Christian Kartawijaya mengatakan, perusahaannya sudah menunggu lama fasiltias TPPAS Lulut-Nambo tuntas. “Kami berharap proyek ini bisa menjadi percontohan daerah lain,” kata dia di Bandung, Selasa, 4 September 2018.

Christan mengaku, sempat diminta tim yang dikirim Basuki Tjahja Purnama, saat menjabat Gubernur DKI, untuk membangun fasilitas serupa dengan memanfaatkan sampah ibukota.

Dia mengaku menampiknya dan memilih melanjutkan proyek pengolahan sampah TPPAS Lulut-Nambo dengan pemerintah Jawa Barat. “ Ini akan menjawab permasalhan sampah di semua daerah yang memiliki pabrik semen,” kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jawa Barat Batasi Pasokan Sampah ke TPA Sarimukti, Sampah Mulai Menggunung

2 hari lalu

Alat berat meratakan sampah yang baru dibuang di zona darurat TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bndung Barat, Jawa Barat, 28 Desember 2023. Pasca kebakaran, tempat pembuangan akhir ini tak bisa menampung buangan sampah secara maksimal setelah area landfill zona 1-4 ditutup. TEMPO/Prima Mulia
Jawa Barat Batasi Pasokan Sampah ke TPA Sarimukti, Sampah Mulai Menggunung

Sudah ada komitmen dari kabupaten/kota di Bandung Raya untuk mengurangi pengiriman sampahnya masing-masing ke TPA Sarimukti.


Berlaku Mulai Januari 2025, Ini Perkiraan Tarif Retribusi Sampah Rumah Tangga di Jakarta

3 hari lalu

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, dalam acara Apresiasi Masyarakat Peduli Lingkungan (AMPL) 2024 di Gedung PKK Melati Jaya, Ragunan, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024. (TEMPO/Defara)
Berlaku Mulai Januari 2025, Ini Perkiraan Tarif Retribusi Sampah Rumah Tangga di Jakarta

Pemprov Jakarta bakal menerapkan retribusi sampah rumah tangga pada Januari 2025. Tarifnya disesuaikan dengan pengeluaran listrik.


KLHK Beri Apresiasi 20 Produsen yang Melaksanakan Peta Jalan Pengurangan Sampah

5 hari lalu

Apresiasi pelaksanaan peta jalan pengurangan sampah oleh produsen periode 2024 di Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Tempo/Irsyan
KLHK Beri Apresiasi 20 Produsen yang Melaksanakan Peta Jalan Pengurangan Sampah

Sebanyak 52 produsen telah menyusun dan melaksanakan peta jalan pengurangan sampah.


Manfaatkan AI, Mahasiswa ITS Luncurkan Aplikasi Pengelolaan Sampah

12 hari lalu

Aplikasi Clastic (ITS)
Manfaatkan AI, Mahasiswa ITS Luncurkan Aplikasi Pengelolaan Sampah

Melalui program KKN, mahasiswa ITS meluncurkan aplikasi sebagai upaya penanggulangan sekaligus mengatasi permasalahan tersebut.


Wisatawan Melonjak, Phuket Thailand Hasilkan 1.100 Ton Sampah Setiap Hari

12 hari lalu

Phi Phi Islands di Phuket, Thailand (Pixabay)
Wisatawan Melonjak, Phuket Thailand Hasilkan 1.100 Ton Sampah Setiap Hari

Banyaknya sampah di Phuket dikeluhkan wisatawan dan warga lokal karena merusak keindahan alam dan menimbulkan bau tidak sedap.


Ridwan Kamil Berencana Olah Sampah di Bantargebang Jadi Batako untuk Giant Sea Wall

15 hari lalu

Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono memberikan pidato saat deklarasi Kampanye Damai Pilkada di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Deklarasi tersebut sebagai bentuk kesepakatan dan komitmen bersama untuk mewujudkan kampanye damai tanpa konflik pada Pilkada serentak 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ridwan Kamil Berencana Olah Sampah di Bantargebang Jadi Batako untuk Giant Sea Wall

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil berencana mengolah sampah di bantargebang, Bekasi, untuk reklamasi proyek Giant Sea Wall.


Ini Penyebab Semut Banyak Ditemukan di Area Rumah

15 hari lalu

Ilustrasi Semut. Media Corp
Ini Penyebab Semut Banyak Ditemukan di Area Rumah

Semut merupakan hewan kecil yang keberadaannya sering kali dianggap mengganggu terutama karena banyak ditemukan di area rumah. Apa penyebabnya?


Pemkab Serang Terima 22 Cator Roda Tiga dari CSR Bank BJB KCK Banten

15 hari lalu

Pemerintah Kabupaten Serang menerima hibah 22 unit Cator Tiga Roda Persampahan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility). Secara simbolis, penyerahan dilakukan oleh Kepala Bank bjb KCK Banten, Ujang Aep Saefullah (kelima kiri) kepada Ketua Apdesi, Muhamad Yunus (keempat kanan) yang juga merupakan Kepala Desa Ciagel, Kecamatan Kibin, di Pendopo Bupati Serang pada hari Senin, 23 September 2024. Dok. Pemkab Serang
Pemkab Serang Terima 22 Cator Roda Tiga dari CSR Bank BJB KCK Banten

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang mendapatkan 22 unit cator tiga roda persampahan dari bank bjb Kantor Cabang Khusus (KCK) Banten, sebagai hibah Corporate Social Responsibility (CSR).


Mahasiswa UGM Kenalkan Program Sustainable Streetlight: Ubah Sampah Jadi Energi Listrik

22 hari lalu

Mahasiswa UGM mengenalkan Program Olah Sampah menjadi Energi Listrik. Foto: UGM
Mahasiswa UGM Kenalkan Program Sustainable Streetlight: Ubah Sampah Jadi Energi Listrik

Mahasiswa UGM melalui Tim PKM-PM luncurkan program yang memanfaatkan sampah untuk menghasilkan listrik yang digunakan sebagai lampu penerangan jalan.


Menebus Dosa Kepada Laut

28 hari lalu

Warga melintas di samping kapal yang bersandar di laut yang tercemar sampah plastik di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 28 November 2018. Berdasarkan data Badan Pusat Statik (BPS), Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah plastik per tahun dengan 32 juta ton di antaranya mengalir ke laut. ANTARA/Reno Esnir
Menebus Dosa Kepada Laut

Kelompok nelayan di Karawang menggunakan rangkaian ban bekas untuk menjebak sampah plastik di laut.