TEMPO.CO, Jakarta - Hingga saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memasang kamera pengawas atau CCTV di Pasar Rumput, meski marak tawuran di daerah itu. Pelaksana tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik DKI Jakarta Netti Herawati mengatakan pemasangan CCTV masih menunggu titik lokasi dari Polres Jakarta Selatan.
Baca: Tawuran Geng Gusdon, Ini Pengakuan Siswa dan Alumni SMAN 32
"Masih dalam progress, karena masih harus menentukan titiknya dulu, dan yang menentukan titik itu dari Polres," kata Netti saat dihubungi Tempo, Rabu, 5 September 2018.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memasang CCTV sebagai respons tawuran warga yang berulang kali terjadi di sekitar Pasar Rumput. Pada bulan Agustus lalu, terjadi 2 kali tawuran di Pasar Rumput.
Pada saat itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berujar akan memasang kamera CCTV atas permintaan aparat keamanan. Kamera itu diperlukan, kata Anies, karena pelaku tawuran sulit ditemukan.
Netti mengatakan, jumlah CCTV yang akan dipasang di Pasar Rumput adalah 10 kamera.
Mengenai tawuran terbaru yang terjadi di Cipulir, Jakarta Selatan, pada Sabtu dini hari lalu, Netti mengaku belum tahu apakah akan dibangun CCTV juga di daerah tersebut.
Tawuran di Cipulir melibatkan 50 pelajar dari sejumlah sekolah di Jakarta. Tawuran itu juga berujung pada jatuhnya korban jiwa yakni remaja berinisial Ari Haryanto, 16 tahun. Korban menerima luka bacok dan disiram dengan air keras.
Baca: Tawuran Sadistis di Kebayoran, SMAN 32: Alumni yang Buat Skenario
Menurut Netti, pemasangan CCTV biasanya berasal dari permintaan pemerintah kota dan aparat keamanan setempat. "Kalau yang kemarin (di Pasar Rumput) sudah hasil rapat antara Polres dan Wali Kota. Jadi kalau kita mau pasang juga berdasarkan hasil rapat," kata Netti.