Menanggapi itu semua, Anies Baswedan membantah. Dia menuding seluruh keterangan yang didapat Majalah Tempo itu adalah fiktif. “Saya ingin membantah apa yang ditulis Tempo,” katanya, Selasa 4 September 2018.
Wakil Ketua Tim PemenanganAnies-Sandi,Muhammad Taufik, memberi keterangan pers soal dugaan kelebihan surat keterangan daftar pemilih di Posko Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, 16 April 2017. Tempo/Rezki Alvionitasari
Anies Baswedan sendiri tak merespons pertanyaan yang diajukan Majalah Tempo sebelum berita dibuat. Kepada wartawan di Rawamangun, Anies menyatakan masih menunggu surat penetapan dari Presiden tentang pengunduran diri Sandiaga. Anies mengaku bisa bekerja sama dengan siapa pun pengganti yang disodorkan Gerindra dan PKS sebagai dua partai pendukungnya di pilkada lalu.
Baca:
Sandiaga Uno Cawapres, Dinas Ini Terbebani Sayembara Sepatu
Adapun anggota Komite Pencegahan Korupsi TGUPP, Nursyahbani Katjasungkana, membenarkan adanya pertemuan. Tapi, menurutnya, itu tak membahas persoalan serius. "Hanya ngobrol-ngobrol," katanya.
Tapi, tentang skenario penilaian kelayakan dan kepatutan calon Wagub DKI Jakarta, dia berkata, "Kami ingin calon wakil gubernur bisa membantu mewujudkan pemerintahan yang bersih di DKI. Itu hanya terjadi kalau pengganti Sandiaga itu bebas dari kasus korupsi.”