TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan mengungkapkan bahwa salah satu kendala membangun skybridge Tanah Abang ialah sempitnya lokasi proyek tersebut.
Padahal material-material jembatan multiguna itu sudah dikerjakan di pabrik sebelum dipasang di atas Jalan Jatibaru Raya.
Baca juga: Cerita Sahabat Bagaimana Ahok Jatuh Cinta dan Lamar Polwan
“Material-material sudah jadi di pabrik, tapi belum bisa dikirim ke lapangan karena area kerjanya sempit banget,” ujar Yoory di gedung DPRD DKI Jakarta, seperti ditulis Koran Tempo, Jumat, 7 September 2018.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan DKI Jakarta Irwandi mengungkapkan hal serupa. Akibat kendala tersebut, menurut dia, pembangunan skybridge akan memakan waktu lama jika dikerjakan dari satu titik ke titik lain.
Berikut ini data seputar skybridge Tanah Abang.
Baca juga: Proyek Skybridge Dijamin Tak Banyak Repotkan Wilayah Tanah Abang
- Dibangun menggunakan APBD Perubahan 2018 senilai Rp 35,8 miliar. Namun pemerintah DKI meminta Sarana Jaya memberi dana talangan agar proyek itu bisa segera dibangun.
- Skybridge ditargetkan rampung pada 15 Oktober 2018. Pemenang lelang adalah PT Wahana Karya. Pengerjaan pertama berada di zona A, sisi timur Jalan Jatibaru Raya, dekat dengan Blok G Pasar Tanah Abang.
- Skybridge sepanjang 400 meter itu terbagi atas empat zona, dengan tiap zona memiliki panjang 100 meter. Pemasangan konstruksi di masing-masing zona membutuhkan waktu 10 hari. Waktu itu belum ditambah pembuatan fondasi dan finishing pengerjaan proyek.
Simak juga: Rencana Ahok Nikahi Polwan, Ini Kata Fifi Letty
- Sekitar 80 persen konstruksi skybridge dibuat di pabrik. Pembangunan di Jalan Jatibaru hanya butuh 20 persen, yang terdiri atas fondasi dan pemasangan konstruksi.