TEMPO.CO, Jakarta - Penulis buku Rudi Valinka bertutur proses pembuatan film berjudul A Man Called Ahok saat ditemui di Bioskop XXI Metropole, Jakarta Pusat, kemarin, Kamis, 6 September 2018. Menurut dia, rencana pembuatan film itu telah dicanangkan sejak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Baca:
Film A Man Called Ahok Tak Sentuh Kehidupan Politik, Ini Alasannya
"Awalnya itu sejak Pak Ahok memilih buku saya yang juga berjudul A Man Called Ahok untuk dibagikan dan dijual kepada warga Jakarta," tutur dia.
Saat itu memang akan memasuki masa kampanye. Penjualan buku karya Rudi itu menjadi salah satu cara menggalang dana untuk kampanye Ahok-Djarot (Djarot Saiful Hidayat). Menurut Rudi, Ahok mengatakan, "Oke ini (buku karya Rudi) bisa menggambarkan saya secara utuh kepada warga DKI Jakarta."
Tak disangka, kata Rudi, puluhan ribu eksemplar yang dicetak pun ludes, baik karena dibagikan maupun dijual. Rudi pun menyarankan kepada Ahok agar kisah kehidupannya selama di Belitung Timur itu difilmkan. Setelah tidak cocok dengan produser yang menawaran diri, Rudi akhirnya bertemu dengan produser bernama Ilya Sigma.
Baca:
Kisah Hidupnya Diangkat ke Film, Ahok: Boleh Asal Jujur
Konsep pengangkatan sisi parenting Ahok pun disetujui oleh Rudi. Ia meneruskan rencana beserta konsepnya itu ke Ahok di Balai Kota Jakarta pada Februari 2017 . Rudi mengatakan kedatangannya saat itu lebih untuk meminta izin kepada Ahok.
"Kemudian Pak Ahok bilang, 'Oke aku menyetujui,' begitu," kata Rudi menirukan perkataan Ahok.